News
Jumat, 12 Desember 2014 - 05:40 WIB

KISAH TRAGIS : Mayat Tanpa Kepala Korban ISIS Dijual Rp12 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - James Foley sebelum digorok militan ISIS (Daily Mail)

Solopos.com, SOLO – Keluarga korban pembunuhan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), James Foley, harus kembali menelan pil pahit. Belum reda kesedihan mereka atas meninggalnya Foley, kini mereka dihadapkan keputusan anggota ISIS yang mencoba menjual mayat tanpa kepala Foley dengan harga US$1 juta atau setara Rp12 juta.

Menurut laporan Buzz Feed yang sempat berbicara dengan perantara ISIS, para militan ISIS berani membuktikan kebenaran informasi tes Deoxyribonucleic acid (DNA). Mereka akan memberikan tes DNA Foley di perbatasan Turki jika uang tebusan telah dibayarkan.

Advertisement

Dilansir Daily Mail, Kamis (11/12/2014), Foley adalah seorang wartawan foto asal Amerika Serikat yang menjadi tawanan pertama ISIS. Ia meninggal dunia secara tragis setelah kepalanya dipenggal oleh militian ISIS. Aksi kekejaman itu bahkan direkam dalam sebuah video grafis musim panas tahun ini.

“Mereka meminta US$1 juta [Rp12 miliar] dan mereka akan mengirim DNA ke Turki, tetapi mereka ingin uangnya diserahkan di muka. Mereka tidak akan memberikan DNA tanpa uang,” kata salah satu sumber dari Buzz Feed.

Sejak bulan Agustus 2014, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak. Mereka telah memenggal dua orang Amerika Serikat dan seorang warga Inggris. Setiap pemenggalan kepala tawanan direkam dalam format video.

Advertisement

Foley adalalah salah satu dari 23 tawanan bangsa Barat ISIS, awal tahun ini. Sebanyak 15 sandera telah dibebaskan ketika pemerintah Eropa membayar uang tebusan jutaan dolar. Namun, sandera dari Inggris dan Amerika Serikat terpaksa harus meregang nyawa karena pemerintah mereka gagal bernegosiasi dengan militan ISIS.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif