Jogja
Kamis, 11 Desember 2014 - 16:20 WIB

Truk Beras Terguling di Jalan Wates Timpa Warung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk tronton bermuatan beras yang terbalik di ruas Jalan Raya Wates KM 1 menjadi tontonan warga yang melintas, Kamis (11/12/2014). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO– Sebuah truk tronton terbalik di ruas Jalan Raya Wates KM 1, Gunung Gempal, Giripeni, Kamis (11/12/2014) pagi.

Meski tidak menimbulkan korban, namun beberapa fasilitas seperti lampu penerangan jalan umum (PJU) dan sebuah warung rusak tertimpa muatan truk.

Advertisement

Kondisi ban truk bernomor polisi AB 9214 HH itu terperosok ke dalam tanah. Akibatnya, beberapa muatan tumpah menimpa warung dan membuat atap depan rusak, sehingga kondisi warung yang terbuat dari anyaman bambu itu hampir rubuh.

Selain menimpa warung, sebuah tiang lampu PJU patah dan beberapa kabel listrik tersangkut.

Menurut sopir truk, Agung Citrocahyo, 42, truk bermuatan beras dengan berat mencapai 30 ton itu berangkat dari Sragen dan hendak menuju Cipinang, Jakarta. Dia mengaku, saat sampai di ruas Jalan Raya Wates KM1, ban truk bagian belakang terasa tidak seimbang dan posisinya sudah ambles.

Advertisement

“Akhirnya saya menepi dan mengecek kondisi ban belakang. Setelah mengecek memang ada yang tidak beres, saya coba menghubungi kantor [perusahaan angkutan] untuk minta bantuan. Tapi karena kantor baru buka pukul 08.30 WIB, saya tinggal dulu sambil istirahat sebentar di warung,” papar Agung.

Namun, ketika sebuah truk gandeng melintas ruas jalan, goncangan yang ditimbulkan membuat ban truk makin terperosok. Akibat muatan yang cukup banyak itu, truk langsung terbalik dan langsung menimpa lampu PJU hingga bengkok.

Pemilik warung, Mardiwiyono, 70, mengungkapkan kerusakan warung mie ayam miliknya cukup parah. Tiang penyangga warung gubug itu pun patah dan atap bagian depan tertimpa beras. Muatan truk itu juga mendesak bangunan semi permanen itu dan membuatnya hampir roboh.

Advertisement

“Saya berharap tanggung jawabnya, paling tidak harus ada ganti rugi. Warung saya hampir roboh karena soko gurunya patah,” ujar Mardi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif