News
Kamis, 11 Desember 2014 - 08:00 WIB

Senat AS Sebut CIA Lakukan Interogasi Brutal terhadap Tersangka Teroris

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo CIA (wikipedia.org)

Solopos.com, WASHINGTON – Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), disebut melakukan interogasi brutal atas tersangka pelaku terorisme sepanjang tahun-tahun setelah serangan 11 September 2001.

Dilansir BBC, Rabu (10/12/2014), sebuah laporan Komite Intelijen Senat Amerika Serikat menyatakan CIA menyesatkan masyarakat AS terkait efektivitas dari interogasi canggih.

Advertisement

Interogasi tersebut, menurut laporan Senat, dikelola dengan buruk dari tidak bisa diandalkan.

”Berdasarkan pengertian istilah yang umum, tahanan CIA disiksa,” kata anggota Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein, dari Partai Demokrat, saat menyampaikan ringkasan laporan, Selasa (9/12/2014) waktu setempat.

Advertisement

”Berdasarkan pengertian istilah yang umum, tahanan CIA disiksa,” kata anggota Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein, dari Partai Demokrat, saat menyampaikan ringkasan laporan, Selasa (9/12/2014) waktu setempat.

Presiden Barack Obama sebelumnya juga mengatakan berdasarkan pandangannya, teknik yang digunakan sama dengan penyiksaan.

Program interogasi CIA dihentikan Obama ketika menjabat presiden tahun 2009.

Advertisement

Pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush, operasi CIA atas al-Qaida -yang secara internal dikenal dengan Pengiriman, Penanganan, dan Interogasi- mencakup 100 tersangka teroris yang ditahan di “lokasi-lokasi hitam” di luar Amerika Serikat.

Lokasi hitam merujuk kepada tempat di negara-negara yang aturan hukumnya relatif lebih lemah dibanding Amerika Serikat.

Menyiram Air

Advertisement

Para tersangka teroris itu diinterogasi dengan menggunakan metode yang disebut waterboarding atau menyiram air ke wajah seseorang yang ditutup kain sehingga orang tersebut seperti tenggelam, maupun tamparan, penghinaan antara lain dengan dengan ditelanjangi, maupun dibuat merasa kedinginan dan kekurangan tidur.

Terkait hal itu, Direktur CIA, John Brennan, membela penggunaan metode yang keras oleh lembaganya setelah diumumkannya laporan komite Senat Amerika Serikat tentang teknik interogasi.

Brennan menegaskan walau kesalahan terjadi, teknik tersebut membantu dalam pencegahan serangan, penangkapan teroris, dan menyelamatkan jiwa orang.

Advertisement

Anggota Partai Republik di Senat juga berpendapat senada dengan Brennan. Pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, mengatakan pengakuan yang dimasukkan dalam laporan itu sepenuhnya salah.

Partai Republik mundur dari panel yang menyusun rancangan laporan dengan menuduh Partai Demokrat tidak akurat, melakukan analisis yang ceroboh, dan memilih bukti-bukti untuk mendapat kesimpulan yang sudah ditentukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif