Lifestyle
Rabu, 10 Desember 2014 - 18:00 WIB

KULINER SOLO : Ini Dia Deretan Kelezatan di Jl dr. Radjiman Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sirlo Steak, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Gurihnya gurami pesmol, legitnya jenang grendul, dan segarnya wedang bengawan solo adalah beberapa sajian kuliner yang dapat dinikmati di Jl. dr. Radjiman yang terbentang dari kawasan Singosaren, Solo, hingga Pajang, Sukoharjo.

Tepian Jl. dr. Radjiman memang menawarkan berbagai macam sajian kuliner yang hadir dari pagi hingga malam hari. Jika teliti mencari, banyak sajian kuliner unik yang bisa didapat di sana, mulai kuliner tradisional Jawa, kuliner khas Sunda, bahkan kuliner dari Korea.

Advertisement

Bukan hanya cita rasa, beberapa tempat makan di tepi Jl. dr. Radjiman, Solo juga menyuguhkan nuansa yang unik. Berikut ini sejumlah tempat makan di sepanjang Jl. dr. Radjiman yang berhasil didata Solopos.com, Sabtu (6/12/2014)..

Depot Eco Roso

Depot Eco Roso Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Depot Eco Roso merupakan rumah makan yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 181, Singosaren, Solo. Saat memasuki tempat itu, mata akan tertuju pada etalase dengan sejumlah loyang berisi berbagai macam pilihan jenang dan bubur.
Feri, pemilik Depot Eco Roso, segera menjelaskan beberapa bubur dan jenang yang ia jual.

“Yang kami sajikan di sini memang spesial bubur dan jenang. Beberapa yang populer adalah jenang grendul, jenang mutiara, bubur lemu, dan jenang sumsum jagung,” jelas Feri, Sabtu (6/12/2014).

Jenang grendul merupakan jenang sumsum dengan kuah gula jawa yang disajikan dengan bola-bola kenyal berwarna cokelat berukuran sebesar biji salak dengan tekstur kenyal karena terbuat dari tepung sagu. Sedangkan jenang mutiara adalah jenang berbentuk butiran kecil berwarna merah bening yang terbuat dari tepung sagu dan disajikan dengan santan kelapa yang memiliki rasa gurih.

Mengenai rasa, Feri kembali menjelaskan semua bubur dan jenang yang disajikan di sana memiliki perpaduan rasa manis dan gurih. “Kuah dan isian seperti grendul memiliki rasa manis yang dominan karena memang terbuat dari gula jawa. Sedangkan rasa gurih didapatkan dari rasa jenang sumsum dan santan kelapa,” ujar Feri.

Advertisement

Selain bubur dan jenang, ada pula nasi rawon, sup buntut, sup ayam dan ayam goreng ditawarkan di depot makan dan minumnya itu. Menurut Feri, rawon yang ditawarkan Depot Eco Roso didukung potongan daging sapi yang cukup besar dengan kuah hitam kental yang memiliki rasa pedas gurih.

Bila ingin menikmati manisnya bubur dan jenang sebagai menu sarapan, Depot Eco Roso dapat dikunjungi pada pukul 07.00 WIB dan baru tutup pada pukul 16.00 WIB. Seluruh jenang dan bubur di sana dapat dinikmati dengan merogoh kocek untuk membayar Rp5.000 per mangkuk. Sedangkan, menu yang disajikan bersama nasi dijual dengan harga mulai Rp10.000 per porsi hingga Rp20.000 per porsi.

Bakmi Jawa Spesial Anglo

Bakmi Spesial Anglo Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Tidak jauh dari Depot Eco Roso, sekitar 100 meter ke arah barat, dapat dijumpai rumah makan bernama Bakmi Jawa Spesial Anglo yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 176, Singosaren, Solo.

Seperti namanya, menu andalan di tempat itu adalah bakmi jawa dengan pilihan digoreng dan direbus.
Bukan sekadar bakmi jawa, Ratno, manajer rumah makan tersebut, mengungkapkan bakmi di rumah makan itu dimasak bukan dengan kompor melainkan anglo yang terbuat dari tanah liat dengan arang sebagai bahan bakar.

Cara memasak itu, menurut dia membuat rasa bakmi lebih mantap. “Memang resepnya sudah turun-temurun, cara memasaknya kami buat sama seperti zaman dahulu, menggunakan anglo dan arang. Banyak yang bilang rasa bakminya jadi lebih mantap,” ujar Ratno. Sabtu (6/12/2014).

Advertisement

Selain bakmi jawa, ada beberapa menu lain yang tidak kalah populer, yaitu nasi goreng ndesa, paklai, capcai dan bihun. Ratno kembali menjelaskan, nasi goreng ndesa di tempatnya digoreng tanpa menggunakan bumbu penyedap rasa. Seluruh bahan yang digunakan merupakan bahan alami seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, garam, gula, merica, terasi dan kecap manis.

“Seluruh bahannya alami, kami tidak memakai penyedap rasa sama sekali. Tapi kami jamin rasanya tetap enak dan menggugah nafsu makan,” ungkap Ratno.

Dengan tempat yang sejuk, di sana pengunjung dapat memilih untuk duduk di kursi maupun di area lesehan. Selain kedua tempat itu, disediakan pula meja bar dengan aneka minuman seperti teh poci racik lengkap, gula asem, jahe gepuk dan beberapa minuman lain.

Buka pada pukul 11.00 WIB hingga 21.30 WIB, Bakmi Jawa Spesial Anglo menawarkan menu dengan harga mulai Rp5.000 per porsi hingga Rp22.000 per porsi.

Bumbu Desa

Bumbu Desa Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Menempati bangunan kuno dengan nuansa klasik, Bumbu Desa yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 323, Solo merupakan salah satu merek waralaba yang menawarkan kuliner kampung khas Sunda dengan cara penyajian modern. Jejaring rumah makan waralaba itu berpusat di Bandung.

Advertisement

Saat memasuki tempat tersebut, pengungjung langsung dihadapkan pada aneka kuliner yang ditata berjajar pada meja panjang. Akan tetapi kuliner yang ditata tersebut bukanlah sajian dalam bentuk prasmanan yang dapat langsung dinikmati.

Peter, cost controller di restoran itu menjelaskan salah satu hal yang unik di Bumbu Desa adalah cara penyajian menu yang dapat langsung dilihat bentuk jadinya.

“Kami tidak menyediakan buku menu di tempat ini, pengunjung yang datang dapat langsung melihat dan memilih makanan mana yang mereka inginkan di meja panjang tersebut. Baru kemudian pelayan menyiapkan dan mengantar pesanan yang dipilih ke meja makan,” jelas Peter. Senin (8/12/2014).

Salah satu menu yang paling banyak dipesan di Bumbu Desa adalah gurami pesmol. Makanan tersebut menggunakan ikan gurami ukuran besar sebagai komponen utama.

Kemudian ikan itu dibumbui pesmol yang terbuat dari beragam rempah pilihan seperti bawang merah dan putih, jahe, kemiri, serai dan cabai. Perpaduan bumbu rempah dan daging ikan gurami menghasilkan rasa asam manis di lidah. Gurami pesmol cocok disantap bersama nasi putih, lalapan rebus dan aneka sambal khas Sunda.

Selain gurami pesmol, masih ada banyak sajian kuliner lain seperti nasi tutug oncom, ayam bakakak, udang goreng tusuk dan pepes peda. Harga yang dibanderol di Bumbu Desa sangat beragam, makanan dapat dipesan dengan membayarkan uang mulai Rp15.000, sedangkan minuman dapat dipesan dengan harga mulai Rp10.000. Untuk menikmati cita rasa bumi pahrayangan, Anda dapat datang ke Bumbu Desa pada pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Chacha Milk Tea

Advertisement

Chacha Mikktea, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Berada 500 meter di barat simpang empat Baron, Chacha Milk Tea terletak di Jl. dr.Radjiman 368, Baron, Solo.

Sajian utama di salah satu cabang bisnis waralaba itu adalah aneka olahan dari gabungan antara susu dan teh yang mereka beri nama milktea.

Wahyu, manajer di tempat itu, mengungkapkan Chacha Milk Tea menghadirkan sajian milktea dengan resep yang didapatkan oleh pemilik merek Chacha Milk Tea dari Taiwan.

“Bukan sembarang olahan milktea, susu yang kami sajikan adalah susu yang kami impor dari Taiwan. Resep racikannya pun diadaptasi dari sana,” ujar Wahyu. Sabtu (6/12/2014).

Beberapa jenis milktea yang disajikan pengelola Chacha Milk Tea adalah oolong milktea, green milktea, thai milktea, taro milktea, japanese matcha, dan honeydew milktea. Salah satu sajian yang populer adalah green milktea. Green milktea terbuat dari campuran serbuk teh hijau dengan milktea. Ada pula taro milktea, milktea tersebut diolah sedemikian rupa menggunakan talas sebagai campurannya sehingga milktea yang disajikan memiliki warna ungu muda yang cantik.

Semua milktea yang disajikan di tempat itu dalam keadaan dingin dengan gelas plastik. Selain segelas milktea yang segar, pengunjung juga dapat memilih sendiri aneka topping – semacam taburan – seperti agar-agar, puding dan biskuit.

Advertisement

Tidak berhenti pada kesegaran milktea yang unik, Wahyu juga menawarkan suasana gerai yang nyaman dengan beberapa fasilitas seperti koneksi internet gratis, televisi, sofa dan pendingin ruangan. Setiap pengungjung yang datang juga diberi sebuah kartu kunjungan yang nantinya akan diberi stempel setiap mereka datang kesana dengan hadiah satu gelas milktea gratis bila telah membeli 10 kali.

“Konsepnya kami buat dengan nuansa alami. Memang ada beberapa sofa di sudut ruangan, tapi meja dan kursi di sini terbuat dari kayu dengan warna krem yang cantik. Ada pula beberapa dekorasi tanaman hias di dalam dan luar ruangan,” ungkap Wahyu.

Untuk menikmati segelas milktea, Anda perlu merogoh kocek guna menebusnya dengan harga Rp12.000 hingga Rp16.000. Gerai Chacha Milk Tea buka pada pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

La Tansa Resto

La Tansa Resto, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Tidak jauh dari Chacha Milk Tea, dapat dijumpai rumah makan dengan kuliner andalan nasi goreng ndesa. Rumah makan yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 174, Baron, Solo itu bernama La Tansa Resto.

La Tansa Resto merupakan rumah makan yang dibuka oleh manajemen yang sama dengan La Tansa Bakery and Catering. Menik, salah satu pegawai mengungkapkan salah satu menu andalan di sana adalah nasi goreng ndesa.

Advertisement

“Yang menjadikan nasi goreng ndesa di sini nikmat bukan hanya karena lauknya, melainkan dari bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, terasi dan kecap yang diracik dengan takaran yang pas. Aromanya sedap rasanya juga enak,” ungkap Menik. Sabtu (6/12/2014).

Selain nasi goreng ndesa, sajian populer di sana adalah sup merah. Sup tersebut berisi jamur kancing, irisan wortel, potongan roti tawar, kacang polong, suwiran ayam, sosis sapi dengan kuah kental berwarna merah yang terbuat dari pasta tomat. Rasa asam dari pasta tomat pada sup merah terasa menyegarkan saat dihidangkan dalam keadaan hangat.

Selain itu ada beberapa hidangan lain yang ditawarkan La tansa Resto, seperti selat solo, nasi rawon, bestik, setup makaroni dan timlo.

Harga makanan di rumah makan yang buka pada pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB itu dipatok mulai Rp9.000 per porsi sampai Rp17.000 per porsi.

Korean Grill Daegu

Daegu Korean Grill Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Daegu merupakan salah satu dari beberapa restoran yang menghadirkan aneka makanan dengan cita rasa Korea di Kota Solo.

Bukan hanya cita rasa, suasana yang dihadirkan di restoran yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 402, Baron, Solo itu juga dibuat semirip mungkin dengan suasana di rumah makan Korea.

Saat memasuki pintu masuk, pengunjung yang datang akan disapa ramah menggunakan sapaan berbahasa Korea oleh resepsionis. Sapaan tersebut berbunyi “Anyohaseyo!” yang berarti “halo” dalam bahasa Indonesia.

Ditemui Solopos.com, Senin (8/12/2014), Doni, salah satu HRD di sana menjelaskan Daegu merupakan restoran dengan konsep fine dining, yaitu sebuah konsep restoran yang di dalamnya menawarkan sesuatu yang terbaik dan berkelas dalam hal makanan, pelayanan dan tentunya kemewahan suasana.

Seperti namanya, sajian utama di Daegu adalah sajian daging yang dipanggang ala negeri gingseng. Ada beragam jenis daging di sana seperti daging sapi, daging ayam, ikan dan seafood. Namun ada satu jenis daging yang menjadi andalah, yaitu daging wagyu. Daging wagyu merupakan daging sapi yang sangat empuk tanpa kandungan lemak jenuh dengan motif garis putih.

Beberapa sajian daging biasanya disajikan dalam keadaan mentah sehingga pemesan dapat memanggang sendiri dengan alat yang telah disediakan. Sebagai pelengkap disajikan pula daun selada, bengkoang, bawang putih dan saus ala korea bernama saus doenjang.

Selain daging panggang, ada pula puluhan hidangan lain serta paket hemat dan paket bento. Doni kembali menjelaskan paket hemat dan paket bento merupakan menu yang disediakan untuk menyasar segmen pelajar dan mahasiswa.

Meski mengusung cita rasa Korea dan dimasak oleh koki yang didatangkan langsung dari Korea, Daegu menjamin seluruh makanan yang disediakan di sana memiliki sertifikat halal. Untuk menikmati sensasi Korea, pengunjung dapat ke sana pada pukul 06.00 WIB hingga 23.00 WIB. Sedangkan untuk mencicipi cita rasa Korea, sajian di Daegu dapat ditebus dengan harga mulai Rp18.000 per porsi. (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Selanjutnya ada cita rasa Eropa di Pendapa Rumah Lawas…


D’Omah Q Lawas

D’OmahQLawas Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

D’Omah Q Lawas merupakan restoran yang di dalamnya menyajikan kuliner dengan cita rasa Eropa. Tiga olahan yang menjadi fokus utama di D’Omah Q Lawas adalah pizza, pasta dan grill.

Tidak seperti restoran dengan masakan Eropa pada umumnya, D’Omah Q Lawas justru menghadirkan suasana etnik Jawa dengan segala perabot yang terbuat dari kayu.

Sauma, pemilik restoran itu menjelaskan selain sebagai tempat untuk menikmati makanan, D’OmahQLawas merupakan galeri furniture yang terbuat dari kayu antik.

Lebih lanjut, Sauma menjelaskan segmen D’Omah Q Lawas adalah anak muda yang dinilainya mereka suka akan hal-hal baru yang unik dan berbeda dari yang lain.
“D’Omah Q Lawas memang sengaja kami buat seperti ini, dengan menu ala Eropa tetapi dengan tempat bernuansa tradisional Jawa. Belum pernah kan makan pizza di dalam pendapa?” tanya Sauma. (9/12/2014)

D’Omah Q Lawas memiliki tiga macam olahan pasta, yaitu spageti, fettucine, dan lasagna. Spageti merupakan pasta berbentuk bulat panjang yang mungkin lebih akrab dengan sebutan mi, hanya saja dengan ukuran lebih tebal dan lebih kenyal. Sama halnya dengan fettucine, yang membedakan adalah fettucine berbentuk pipih memanjang.

“Spageti dan fettucine di D’OmahQLawas disajikan dengan pilihan bolognaise dan carbona. Bolognaise itu dengan saus daging sedangkan carbona adalah kombinasi daging asap, jamur, bawang putih dan saus krim,” jelas Sauma.

Sedangkan lasagna adalah olahan pasta berbentuk lembaran yang di dalamnya diisi daging cincang dan dipanggang dengan keju mozzarella. Sedangkan untuk sajian pizza, D’Omah Q Lawas hanya menyediakan pizza dengan diameter 28 sentimeter. Akan tetapi pengunjung dapat memillih sendiri aneka topping seperti four season, vegetarian, pepperoni dan mozzarella.

Selain pasta dan pizza, D’Omah Q Lawas juga menyajikan olahan grill. Sauma menjelaskan grill merupakan sebutan untuk olahan daging yang dipanggang. Dapat dijumpai di sana beraneka grill seperti grilled chicken, grilled tenderloid dan beef ribs.
Beef ribs atau iga sapi adalah salah satu makan yang populer di D’Omah Q Lawas. Iga sapi dimasak dengan saus barbeque dan disajikan dengan beragam sayuran dan kentang.

Untuk menikmati makanan dengan cita rasa Eropa dan merasakan nuansa tradisional Jawa, pengunjung bisa datang ke D’OmahQLawas  di Jl. dr. Radjiman No. 448, Laweyan, Solo pada pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB. Harga yang dipatok untuk seporsi makanan di sana mulai dari Rp10.000.

Jenang Laweyan Omi

Jenang Laweyan Omi, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Setelah mencicipi sajian ala Eropa di D’Omah Q Lawas , apabila berjalan 50 meter ke arah barat, Anda akan menjumpai bangunan joglo yang disulap menjadi kedai Jenang Laweyan Omi.

Mengusung dekorasi ruangan yang hampir sama dengan D’Omah Q Lawas, Jenang Laweyan Omi juga menonjolkan sisi etnik Jawa.

Saat Solopos.com memasuki kedai tersebut, dijumpai tatanan meja dan kursi serta tempat lesehan dari kayu berwarna gelap untuk pengunjung. Ada pula sejumlah barang antik koleksi pribadi sang pemilik kedai.

Pemandangan yang unik juga dapat dilihat saat memesan jenang. Jika biasanya penjual jenang menaruh jenang jualannya di dalam dandang, Pengelola Jenang Laweyan Omi mewadahi jenang jualannya di dalam kuali-kulai yang terbuat dari tanah liat. Pemandangan tersebut tentu menambah kesan tradisional di tempat itu.

Kedai yang kental dengan nuansa Jawa itu menawarkan enam jenis jenang tradisional Jawa, yakni jenang sumsum, jenang mutiara, jenang sagu, jenang ketan hitam, jenang pati tela, dan jenang grendul. Harga semangkuk jenang di sana dipukul rata, yakni Rp6.000 per porsi.

Ika, salah seorang pengelola Jenang Laweyan Omi menjelaskan keistimewaan jenang di kedai tersebut adalah kelembutan jenangnya dan manis asli tanpa zat pemanis buatan. “Jenang sumsum dibuat dari tepung beras yang teksturnya tidak kasar. Begitu pula dengan jenang pati tela yang empuk. Sedangkan untuk gula, kami memakai gula jawa sepenuhnya, tanpa zat pemanis lain,” jelas Ika. Sabtu (6/12/2014).

Ida, salah seorang pengunjung yang sedang menikmati jenang di Jenang Laweyan Omi mengungkapkan bahwa perpaduan rasa gurih jenang sumsum dan rasa manis dari air gula jawa sangat cocok. “Tekstur jenang sumsumnya lembut, rasanya juga gurih. Ditambah dengan grendul yang kenyal dan air gula jawa, rasanya sangat klop saat masuk mulut,” ungkap Ida.

Bagi pencinta jajanan tradisional yang ingin mencicipi manisnya jenang di kedai Jenang Laweyan Omi dapat datang pada pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Ayam Kampung Goreng Mbak Yuli

Ayam Goreng Kampung Mbak Yuli, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Aroma sedap yang menggugah nafsu makan begitu terasa saat memasuki rumah makan Ayam Kampung Goreng Mbak Yuli yang terletak di Jl. dr. Radjiman No. 509 Laweyan, Solo.

Dengan tatanan yang sederhana, rumah makan tersebut menyediakan empat meja panjang dengan sejumlah kursi yang disediakan bagi pengunjung.

Tidak menyediakan beragam pilihan makanan, Wagino, pengelola Ayam Kampung Goreng Mbak Yuli mengungkapkan rumah makannya memang fokus dalam sajian ayam kampung yang digoreng. Rumah makan tersebut merupakan cabang dari Ayam Kampung Goreng Mbak Yuli yang terletak di Kampung Baru, Sukoharjo.

“Kami memang fokus pada sajian ayam kampung yang digoreng saja. Itu sudah menjadi komitmen kami sejak mendirikan usaha ini kali pertama di daerah Sukoharjo,” terang Wagino. Sabtu (6/12/2014).

Ayam kampung digoreng kering dan disajikan hangat dengan kremesan bersama sepiring nasi putih, sambal terasi, sambal bawang dan lalap. Lebih lanjut, Wagino menjelaskan sebelum digoreng ayam kampung itu diungkep dengan sejumlah bumbu dan rempah pilihan.

Novan, salah seorang pengunjung yang datang bersama istrinya mengungkapkan ayam kampung goreng di rumah makan tersebut memiliki cita rasa yang khas bila dibandingkan dengan tempat lain.

“Rasa ayam kampungnya beda dari yang lain, ada rasa khas bumbu tertentu yang membuat rasanya lebih mantap. Rasa sambal bawangnya yang pedas juga pas saat dicocol dengan nasi hangat,” ungkap Novan. Rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbak Yuli buka pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Wedangan Rumah Nenek

Wedangan Rumah Nenek, Jl. Sidoluhur No. 58, Laweyan, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Di Kota Solo, wedangan atau angkringan biasanya terdapat di pinggir jalan dengan tempat duduk lesehan ala kadarnya. Pemandangan yang bebeda dapat ditemui di Wedangan Rumah Nenek.

Meski tidak berada tepat di Jl. dr. Radjiman, Wedangan Rumah Nenek yang terletak di salah satu gang Kampung Batik Laweyan tetap ramai dikunjungi pemburu hidangan istimewa kampung dan beberapa wisatawan yang beristirahat setelah berburu batik.

Menempati bangunan kuno yang berdiri sejak abad ke-18, tempat Wedangan Rumah Nenek berdiri itu konon merupakan rumah milik saudagar batik pada zaman dahulu. Wedangan yang berlokasi di Jl. Sidoluhur No. 58, Laweyan, Solo itu menyajikan aneka makanan khas angkringan, mulai dari macam-macam sate, nasi oseng kikil, nasi oseng teri, gorengan dan aneka jajanan pasar.

Tika, salah seorang pegawai Wedangan Rumah Nenek mengungkapkan minuman yang membuat wedangan tempatnya bekerja memiliki ciri khas adalah sajian minuman bernama JKJS dan wedang bengawan solo.

“JKJS dan wedang bengawan solo adalah minuman andalan Wedangan Rumah Nenek. JKJS terbuat dari wedang jahe gepuk yang dicampur dengan kencur, perasan jeruk nipis dan serai. Sedangkan wedang bengawan solo adalah campuran antara susu, jahe, cokelat dan tape,” ungkap Tika. Sabtu (6/12/2014).

Untuk menikmati hidangan dan suasana di Ayam Kampung Goreng Mbak Yuli, pengunjung dapat datang setiap hari pada pukul 10.00 WIB hingga 23.00 WIB. Harga yang ditawarkan di Wedangan Rumah Nenek cukup beragam, mulai dari Rp3.000 hingga Rp30.000.

Ayam Resto


Ayam Resto di Jl. dr. Radjiman merupakan cabang dari Ayam Resto yang terletak di Klodran, Colomadu, Karanganyar. Menu dan suasana yang ditawarkan jejaring restoran itu tidak jauh berbeda.

Ayam Resto cabang Laweyan juga mengusung konsep lesehan dengan saung-saung yang terbuat dari bambu sebagai tempat pengunjung untuk menikmati pesanan mereka.Hanya saja Ayam Resto cabang Laweyan ini memiliki area yang lebih kecil.

Seperti namanya, makanan yang menjadi andalan di sana adalah aneka olahan ayam. Olahan ayam yang disajikan di sana antara lain ayam penyet, ayam tulang lunak dan ayam goreng utuh. Ada pula beberapa sajian dari ikan air tawar seperti lele, gurami, bawal dan nila yang dapat diolah dengan cara digoreng maupun dibakar. Sebagai variasi pelengkap, dihadirkan pula berbagai pilihan steak.

Harga yang ditawarkan di Ayam Resto sangat beragam. Harga terendah disematkan pada ayam goreng yang dijual dengan harga Rp11.500 per porsi. Sedangkan harga termahal dapat dijumpai pada olahan gurami yang dipatok dengan harga Rp37.000 per porsi.

Sirlo Steak

Sirlo Steak, Jl. dr. Radjiman, Solo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

Terletak di Jl. dr. Radjiman No. 611 Laweyan, Solo, Sirlo Steak sangat mudah dijumpai karena berada tepat di seberang Pasar Jongke.

Menyasar anak muda sebagai segmen pasarnya, Sirlo Steak tidak hanya menyuguhkan aneka steak dengan cita rasa yang lezat, akan tetapi ditunjang pula dengan beberapa fasilitas yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sana.

Mimi, pengelola Sirlo Steak mengungkapkan sajian favorit yang paling sering dipesan adalah steak original dan iga bakar.

“Steak original adalah steak tanpa tepung yang disajikan dengan saus steak dengan bumbu special dari Sirlo Steak. Dagingnya dijamin empuk karena yang digunakan adalah bagian tenderloin. Selain itu juga ada iga bakar,” ujar Mimi. Sabtu (6/12/2014).

Selain steak original dan iga bakar, masih ada sejumlah hidangan lain di menu Sirlo Steak, seperti steak chicken chrispy, nasgor telur ayam dan spageti. Sebagai pelengkap dihadirkan pula aneka jus buah, es krim dan milkshake.

Menyasar anak muda sebagai segmen pasarnya, Mimi kembali menjelaskan gerai Sirlo Steak dibuat senyaman mungkin dengan konsep lesehan. Disediakan pula akses Internet melalui jaringan wireless. Buka pada pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB, Sirlo Steak juga menghadirkan hiburan berupa live music pada malam hari.

Untuk menikmati beragam sajian di Sirlo Steak, pengunjung perlu merogoh kocek minimal Rp10.000. (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif