Soloraya
Rabu, 10 Desember 2014 - 09:15 WIB

IRIGASI BOYOLALI : Air Belum Surut, Pekerja Kesulitan Perbaiki Pintu Air Waduk Cengklik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Setelah tertunda selama beberapa bulan, pintu air Waduk Cengklik akhirnya mulai diperbaiki, Minggu (7/12/2014).

Sedikitnya 6 pekerja dikerahkan untuk memperbaiki di pintu air. Menurut salah seorang pekerja, Ardi, mereka kesutlitan mengangkat pintu air karena di dalam pintu masih terendam air.

Advertisement

“Kami masih kesulitan karena masih banyak air,” kata Ardi di lokasi, Selasa (9/12/2014).

Menurut dia, penutupan saringan waduk dengan terpal dan pembangunan bendungan menggunakan 160 sak pasir di sekitar pintu air belum bisa menutup laju air ke dalam pintu.

“Ketinggian air di dalam dan di luar pintu masih sama,” kata dia.

Advertisement

Petugas pelaksana perbaikan pintu air waduk, Yadi, juga mengaku kesulitan mengangkat dua pintu air yang pengendalinya sudah di angkat itu.

“Sambil menunggu air bisa disurutkan, kami coba mengangkat dua pintu air di sebelah utara dulu, yang sebelah selatan biar nanti dulu, tetapi kami masih kesulitan karena air masih tinggi,” ungkap dia.

Menurut Yadi, selain kesulitan karena masih banyaknya air, para pekerja kesulitan membongkar baut karena sudah terlalu berkarat.

Advertisement

Padahal, lanjut Yadi, pengerjaan pintu air ini ditargetkan hingga tanggal 16 Desember nanti. “Menurut saya, satu-satunya jalan agar pintu air ini selesai ya dikurangi airnya,” kata dia.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Tri Mandiri Sejahtera Daerah Irigasi (DI) Cengklik di Ngemplak, Boyolali, Samidi, mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan sejumlah petani karamba Ngargorejo dan Sobokerto pada Senin (8/12/2014).

“Ya memang sudah ada pertemuan, tetapi saya tidak bisa memaksakan petani karamba mau menolak atau menerima, yang jelas menurut saya perbaikan harus tetap berjalan karena untuk mengantisipasi masa tanam (MT) II nanti, kalau petani karamba mau menolak itu itu bukan hak mereka, jangan sampai perbaikan berhenti hanya karena ada penolakan dari karamba,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Karamba Waduk Cengklik dari Desa Ngargorejo, Rohmat, mengatakan pihaknya masih menolak jika air tetap disurutkan. “Solusinya ya kalau bisa bikin bendungan di sekitar pintu air, kami siap bantu,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif