SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Harianjogja.com, BANTUL-Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan kian mantap dalam merealisasikan penarikan kurikulum 2013 dari 201.779 sekolah yang ada di Indonesia. Bahkan ia menjamin, akhir Desember ini pihaknya memastikan akan merilis lay out Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan begitu, Januari 2015 mendatang, kurikulum itu sudah bisa diujikan.
Anies Baswedan saat ditemui sejumlah wartawan di Concert Hall ISI Yogyakarta, Senin (8/12/2014) malam. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)
“Tapi bagi 6.221 sekolah tetap kami beri kesempatan untuk menjalankan kurikulum 2013. Tiga persennya saja mereka tidak sanggup, terpaksa
kurikulum itu akan kami hentikan sepenuhnya,” ucap Anies Baswedan saat ditemui wartawan usai menonton Pergelaran Orkestra Nasional di
Concert Hall Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Senin (8/12/2014) malam lalu.
Terkait kurikulum 2013, dirinya membantah jika menganggap kurikulum itu tak layak untuk sistem pendidikan Indonesia. Ia hanya menganggap
penerapan kurikulum tersebut cenderung terburu-buru. Menurut dia, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32/2013, pemerintah memiliki waktu cukup panjang untuk mempersiapkan sebuah kurikulum baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dalam regulasi tersebut, pemerintah memiliki waktu setidaknya 7 tahun untuk memastikan segala infrastruktur benar-benar siap menghadapi kurikulum itu.
“Tapi ini [kurikulum 2013] saya rasa sangat terburu-buru. Ada 7 tahun tenggat waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya, tapi kenapa
pemerintah sudah langsung menerapkannya dalam waktu setahun saja. Akibatnya ya seperti ini, kacau di mana-mana,” ujarnya.
