News
Senin, 8 Desember 2014 - 10:00 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Dana PSKS di Pasar Kliwon Dibagi Rata hingga Warga Tolak Pembangunan Apartemen

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos Edisi Senin, 8 Desember 2014

Solopos.com, SOLO – Inilah rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (8/12/2014).

Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) senilai Rp400.000 di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dibagi rata. Hal itu dilakukan dengan dalih agar tidak terjadi kesenjangan di antara warga.

Advertisement

Kabar lain, Warga Desa Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo yang menolak rencana pembangunan apartemen 18 lantai di wilayah meraka bisa bernapas lega. Pihak investor telah membatalkan rencana pembangunan hunian mewah dengan kapasitas 480 kamar itu.

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 8 Desember 2014, berikut;

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 8 Desember 2014, berikut;

MASALAH SOSIAL: Bantuan PSKS di Pasar Kliwon Dibagi Rata

Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) senilai Rp400.000 di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dibagi rata. Hal itu dilakukan dengan dalih agar tidak terjadi kesenjangan di antara warga.

Advertisement

“Sebagai ketua RT saya banyak menerima keluhan dari warga yang tidak mendapatkan bantuan [PSKS] senilai Rp400.000. Jumlah warga yang tidak mendapatkan bantuan ada sebanyak 23 keluarga,” ujar Sri ketika ditemui Espos, Minggu (7/12).

(Baca Juga: Perangkat Desa Bantah Pemotongan PSKS Untuk Kepentingan Pribadi, Tak Ada Warga yang Kembalikan Dana PSKS, Bantuan PSKS Dinilai Salah Sasaran, Apdesi Klaten Minta Validasi Ulang)

TINDAKAN ANTISIPASI: Ganjar Imbau Semua Daerah Siaga Bencana

Advertisement

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta kepada semua kepala daerah untuk waspada terhadap terjadinya bencana, terlebih memasuki musim hujan seperti saat ini. Karanganyar yang menjadi salah satu daerah rawan bencana pun telah menetapkan status siaga darurat bencana.

“Sudah saya kirim surat ke semua kepala daerah. Kami juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD], TNI, Polri, dan sukarelawan. Saat ini semua sudah siap siaga,” ungkap Ganjar saat ditemui wartawan di Ngargoyoso, Kamis (4/12). Dia juga mengaku terus mengamati cuaca melalui informasi cuaca yang dia terima secara rutin.

“Kami sudah mengiklankan nomor-nomor telepon penting yang bisa dikontak ketika terjadi bencana. Semua media sosial juga kami gunakan untuk memantau kondisi di lapangan,” papar dia.

Advertisement

Menurut Ganjar, meski bencana sulit diprediksi, namun hal itu setidaknya bisa disiasati dengan melakukan pemetaan daerah-daerah rawan bencana. Lokasi yang rawan bencana tersebut harus mendapatkan perhatian lebih.

“Jadi ketika terjadi bencana, bisa dengan cepat ditangani. Jika tidak, minimal bisa mengingatkan masyarakat akan terjadinya bencana, dan memberikan pemahaman kepada mereka tentang apa yang harus dilakukan,” tutur dia.

DINAMIKA SOSIAL: Diprotes Warga, Apartemen Batal Dibangun

Warga Desa Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo yang menolak rencana pembangunan apartemen 18 lantai di wilayah setempat tampaknya bisa bernapas lega. Pihak in vestor telah me mbatalkan rencana pembangunan hunian mewah dengan kapasitas 480 kamar itu.

“Alhamdulillah, pihak investor akhirnya membatalkan pembangunan apartemen. Kami mengucapkan terima kasih kepada investor yang bersedia memahami keresahan warga,” ujar Purwanto, koordinator warga Mendungan kepada Espos, Minggu (7/12).

KIRAB BUDAYA: Dari Baju Adat hingga Seragam Aparat

Sebuah bendera dikibarkan menandakan satu per satu kelompok mulai menyusuri Jl. Jatinom, Klaten, Minggu (7/12) siang.

Mereka terus berjalan meski beberapa kali langkah mereka terhenti lantaran warga terus memadati sisi jalan sepanjang ruas jalur tersebut. Dalam iring-iringan tersebut, terlihat keberagaman pakaian yang dikenakan oleh masing-masing kelompok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif