Sport
Senin, 8 Desember 2014 - 12:50 WIB

SEPAK BOLA GAJAH : Trauma “Sepak Bola Gajah” PSSI Gandeng Polisi dan Interpol

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Pasca tragedi “sepak bola gajah” di Divisi Utama, PSSI lebih serius dalam memerangi perjudian dan match fixing. Tidak tanggung-tanggung, PSSI langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian dan interpol untuk memberantas tindakan curang ini.

Advertisement

Skandal pengaturan skor kembali terkuak menyusul insiden sepakbola antara PSS Sleman vs PSIS Semarang beberapa waktu lalu. Lima gol yang tercipta dalam pertandingan itu tercipta melalui gol bunuh diri. Kedua kubu bermain sabun sama-sama ingin mengalah agar menjadi runner-up grup demi menghindari Borneo FC di babak semifinal Divisi Utama.

Ketua Umum PSSI, Johar Arifin, menyebut, PSSI sangat fokus memerangi perjudian dalam sepak bola.”Mulai dari Ketum hingga anggota komite semuanya sudah menandatangani pakta integritas,” tegas Djohar di Hotel Parklane, Jakarta, seperti dilansir dari laman Liputan6.com, Senin (8/12/2014).

Namun mantan staff ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga itu menyadari, PSSI tidak bisa sepenuhnya menjangkau praktik perjudian. PSSI memiliki keterbatasan, hanya mampu menghukum pelaku, bukan bandar judi atau oknum di luar sepakbola. Untuk menyentuh judi sepak bola PSSI menggaet Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Advertisement

Menurut Djohar, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar akan memimpin tim integritas membantu PSSI memerangi bandar jud.

“Selain itu PSSI juga bekerja sama dengan interpol. Ini ditujukan untuk memerangi pihak-pihak di luar Indonesia. Karena di London, ternyata sepak bola kita juga dijadikan lahan perjudian.”

Terkait wacana pembubaran PSSI menyusul hasil buruk yang didapatkan timnas mulai kelompok umur dan senior, Djohar mengungkapkan, tidak ada alasan membubarkan institusi pimpinannya.”PSSI sudah pada jalur yang tepat,” kata Djohar.

Advertisement

Di mata Djohar, kendati timnas belum mampu berprestasi, hal itu tidak bisa dijadikan patokan, PSSI gagal mewujudkan harapan masyarakat. “Semua level timnas telah serius,” katanya.

“PSSI sudah menyiapkan dana besar dan fasilitas untuk keperluan Timnas, jadi tidak ada yang namanya PSSI santai atau tidak peduli dengan Timnas. Jadi jangan sampai hanya karena kegagalan Timnas, PSSI langsung mau dibekukan, ini konyol,” dia menambahkan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif