Soloraya
Senin, 8 Desember 2014 - 05:10 WIB

BANK INDONESIA SOLO Ajak 3 Kelompok Peternak Sapi Boyolai Belajar di Jatim

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan orang dari tiga kelompok peternak sapi binaan Bank Indonesia (BI) Solo berkunjung di Badan Litbang Pertanian BPSP (Balai Penelitian Sapi Potong) di Grati, Pasuruan, Kamis (4/12/2014). Dengan dipandu Kabid Kerja Sama Badan Litbang Pertanian BPSP Yudi Hadinata (kanan), mereka berdikusi soal pengembangbiakan sapi potong. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tiga kelompok peternak sapi asal Boyolali binaan Bank Indonesia Solo, selama tiga hari, Rabu-Jumat  (3-5/12/2014) melakukan kunjungan belajar di Provinsi Jawa Timur. Sejumlah tempat yang dikunjungi untuk belajar soal peternakan sapi tersebut antara lain adalah KUD Sumber Makmur dan PT Greenfild Indonesia di Malang, Badang Litbang Pertanian Balai Penelitian Sapi Potong di Grati, Pasuruan, serta Kelompok Peternak Sapi Potong Wahyu Utomo di Tuban.

Kunjungan BI Solo bersama tiga kelompok peternak itu terkait dengan pembentukan cluster usaha ternak sapi di Boyolali. Pejabat Bank Indonesia Solo Hadi Sucipto yang mendampingi tiga kelompok peternak tersebut mengungkapkan pembentukan cluster usaha ternak sapi di Boyolali ini sebagai respons atas kebijakan dan peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga melalui pengembangan cluster ketahanan pangan berbasis komodisi unggulan daerah. Berkurangnya pasokan daging sapi bisa menimbulkan kenaikan harga, sehingga bisa berdampak signifikan terhadap kenaikan inflasi.

Advertisement

“Upaya ini dilakukan agar kebutuhan sapi mudah terpenuhi. Boyolali adalah salah satu wilayah di Solo Raya yang punya potensi besar untuk pengembangan usaha sapi ini. Sudah barang tentu, apa yang dilakukan BI dalam membentuk cluster usaha peternakan ini dalam rangka mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali,” ungkap Hadi di sela-sela acara tersebut.

Tiga cluster kelompok peternakan sapi dari Boyolali binaan BI Solo itu antara lain Kelompok Peternak Sapi Dewi Andini Nogosari yang bergerak di bidang sapi potong dan pembibitan, serta Kelompok Peternak Sapi Sumber Makmur Ampel dan Sido Maju Selo yang fokus pada sapi perah dan pembibitan.

Advertisement

Tiga cluster kelompok peternakan sapi dari Boyolali binaan BI Solo itu antara lain Kelompok Peternak Sapi Dewi Andini Nogosari yang bergerak di bidang sapi potong dan pembibitan, serta Kelompok Peternak Sapi Sumber Makmur Ampel dan Sido Maju Selo yang fokus pada sapi perah dan pembibitan.

Belajar Sapi Perah
Dalam kunjunganya ke KUD Sumber Makmur yang terletak di Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Malang, mereka belajar tentang sapi perah baik dari sisi produksi susu sapi hingga pembiakan sapi.

Saat menerima kunjungan tersebut, Ketua KUD Sumber Makmur Ngantang Susiono mengungkapkan, kemajuan KUD yang dipimpinnya lantaran memfokuskan pada usaha pengembangbiakan sapid an juga produksi susu sapi. Menurutnya, dalam pemeliharaan sapi, setiap daerah memiliki karakter yang berbeda-beda, hal itu terkait dengan situasi dan kondisi daerah. “Jadi soal usaha sapi, itu tergantung pada kemauan saja,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, dalam kunjungannya ke PT Greenfild Indonesia yang terletak di Gunung Kawi, Malang, cluster peternak sapi asal Boyolali tesebut menyaksikan pengelolaan ternak sapi yang di kelola secara modern. Selain menggunakan tenaga manusia, di tempat ini aktivitas peternakan lebih banyak didukung oleh tenaga mesin, seperti pembuatan makanan, pemerahan susu hingga proses pengolahan dan dijadikan produk susu dalam kemasan yang siap dipasarkan.

Mewakili PT Greenfild, Setyanto selaku Manajer Promosi mengungkapkan, bahwa yang terpenting dari ternak sapi perah adalah soal makanan dan reproduksi. “Untuk makanan, silahkan disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing. Yang terpenting, jangan sekali-kali ganti makanan secara mendadak. Pergantian makanan harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu antara jenis makanan dengan pencernakan sapi,” ungkapnya.

Pelajari Sapi Potong
Seusai dari PT Greenfild, kelompok peternak sapi tersebut kemudian melanjutkan kunjungan belajarnya ke Badan Litbang Pertanian Balai Penelitian Sapi Potong (BPSP) di Grati, Pasuruan. Di tempat ini, mereka belajar banyak hal tentang pengelolaan ternak sapi potong dan pembiakan sapi. Di tempat tersebut, Yudi Hadinata yang mewakili BPSP mengungkapkan kalau bicara soal sapi pedaging yang terpenting adalah bagaimana sapi bisa menghasilkan daging yang banyak. Faktor utama yang jadi pendukung untuk menghasilkan daging yang banyak adalah soal makanan.

Advertisement

Sementara itu, tujuan terakhir dalam kunjungan itu, tiga kelompok tani tersebut belajar di Kelompok Tani Wahyu Utomo di Tuban, Jawa Timur. Di tempat ini, mereka langsung diterima oleh Joko Utomo selaku pendiri dan sekaligus pimpinan kelompok tani. Dalam kesempatan tersebut, Joko menyampaikan banyak hal tentang usaha sapi potong yang ditekuninya, dari awal merintis usaha hingga memiliki lebih dari 2.500 ekor sapi potong, saat ini.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif