SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 3.000 Tentara Nasional Indonesia dari Korem 072 Pamungkas dan Polda DIY dikerahkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo di DIY, Selasa (9/12/2014).
Pengamanan dilakukan tidak hanya saat acara yang akan dihadiri Jokowi di Istana Gedung Agung dan Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), namun diluar agenda inti juga tetap diberlakukan pengamanan standar presiden.
“Ada keinginan dari beliau [Jokowi] yang harus kita akomodir supaya nyaman. Tapi tak mengurangi standar pengamanan,” kata Komandan Korem 072 Pamungkas Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah seusai Apel Gelar Pasukan Pengamanan RI 1 di Lapangan Mandala Krida, Jogja, Senin (8/12/2014).
Setelah Apel, semua anggota pengamanan kembali mendapat briefing dari masing-masing pimpinan satuan untuk pengamanan ring 1, ring 2, ring 3, sampai tim pengamanan tertutup, termasuk sniper. “Standar pengamanan sniper selalu ada,” kata Fadhilah.
Dia memerintahkan anggotanya untuk tidak main-main dalam pengamanan RI 1, selalu waspada karena yang diamankan adalah simbol negara.
Mantan Ajudan Wakil Presiden pada masa Budiono ini juga berharap yang unjuk rasa agar tidak sampai mengganggu kegiatan yang dihadiri presiden. “Unjuk rasa boleh tapi jangan sampai mengganggu kegiatan [presiden],” tandas Fadhilah.
Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menambahkan, 1.500 personil dari polisi terdiri dari berbagai satuan di yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Polda DIY dan Satuan Tugas Pengamanan Polres dan Polresta.
Diketahui, Jokowi direncanakan menghadiri peringatan Hari Hak Asasi Manusia se-Dunia di Istana Gedung Agung Jogja. Kemudian Jokowi juga hadir dalam acara peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia di Gedung Graha Saba UGM, serta memberikan kuliah umum di kampus tersebut.