News
Minggu, 7 Desember 2014 - 00:10 WIB

RICUH KONI JATENG : Koni Daerah Tolak Musprovlub, Ancam Bentuk Koni Tandingan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi.dok

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pengurus Komite Olahraga Indonesia (Koni) kabupaten/kota menolak hasil Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) dan mengancam akan membentuk Koni tandingan. Musprovlub yang dibuka Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan agenda utama pemilihan ketua umum Koni Jateng berlangsung di Hotel Patra, Kota Semarang, Sabtu (6/12/2014).

Hartono terpilih sebagai Ketua Umum Koni Jateng periode 2014-2017 secara aklamasi, setelah satu-satunya pesaing, yakni Ronny Guritno mengundurkan diri. Ancaman untuk membentuk Koni tandingan diungkapkan Ketua Koni Kabupaten Pekalongan Suryan Rusli setelah melakukan walk out dari arena musprovlub.

Advertisement

Aksi walk out ini juga dilakukan pengurus Koni dari Kabupaten Banyuman, Kebumen, Banjarnegara, Boyolali, Sragen, dan Sukoharjo. “Kami meminta Musprovlub Koni Jateng diulang. Bila tidak ditanggapi akan mengambil sikap,” tandasnya kepada wartawan.

Apakah akan membentuk KONI tandingan kejar wartawan, Rusli menyatakan tergantung dari sikap Koni pusat dan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori), ”Itu menjadi pertimbangan [membentuk KONI tandingan], tergantung sikap KONI pusat dan Baori,” imbuhnya.

Dia menambahkan pihaknya bersama sejumlah pengurus Koni kabupaten/kota dari wilayah Kedu, Banyumas, dan Magelang (Dulangmas) sudah melaporkan ke Gubernur Jateng dan segera akan melaporkan secara tertulis pelaksanaan Musprovlub Koni Jateng ke Koni pusat dan Baori.

Advertisement

Pasalnya, lanjut Ruslan pengurus Koni Jateng telah melanggar anggaran dasar (AD)/anggaran rumah tangga (ART) organisasi, karena telah melakukan penjaringan dan menetapkan calon ketua umum. ”Padahal tata tertib kriteria calon ketua umum Koni Jateng masih berupa rancangan belum disahkan. Pengesahan tata tertib dilakukan oleh anggota peserta Musprovlub. Ini merupakan pelanggaran AD/ART. Koni seperti kerajaan, di atur sendiri,” bebernya

Wakil Ketua II Koni Kabupaten Banyumas, Muh. Sofi  menambahkan, pengurus Koni Jateng tidak sportif, jujur, dan transparan. ”Sebenarnya kami tidak mempermasalahkan siapa yang terpilih selama prosesnya berlangsung sprortif, jujur, dan transparan,” tandas dia.

Walk Out
Sebelum terjadi aksi walk out, jalannya sidang yang dipimpin pejabat sementara (Pjs) Ketua Umum Koni Jateng, Sukahar diwarnai interupsi dari peserta yang berasal dari cabang olahrara dan pimpinan KONI kabupaten/kota. Para peserta memprotes langkah pengurus Koni Jateng yang telah memutuskan dua calon ketua umum yakni Hartono dan Ronny Guritno, sedang tata tertib kriteria calon ketua umum sedang dibahas.

Advertisement

Menanggapi protes ini, Ketua Bidang Hukum Koni Jateng yang juga Ketua Tim Penjaring Calon Ketua Umum, John Ricard menyatakan pelaksanaan Musprovlub merupakan kewenangan dari pengurus Koni Jateng. ”Mengacu AD/ART organisasi, pelaksanaan Musprovlub merupakan kewenangan pengurus Koni Jateng, termasuk penjaringan calon ketua umum bukan oleh anggota,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Umum Koni Jateng terpilih Hartono menyatakan aksi walk out yang dilakukan sejumlah peserta adalah dinamika organisasi. ”Tak perlu dibesar-besarkan. Pelaksanaan Musprovlub sudah dijalankan secara demokratis, kalau ada yang tidak puas wajar. Nanti kami akan tangani,” ujar dia.

Dia menambahkan akan melakukan blusukan ke Koni kabupaten/kota untuk melakukan dialog dan mencari masukan olahraga di daerah. ”Saya akan memberikan pelayanan, bukan minta dilayani. Target saya ada membawa olahraga di Jateng menjadi nomor satu di Indonesia,” tandas Mantan pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Koni Jateng ini.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif