News
Minggu, 7 Desember 2014 - 18:10 WIB

KONFLIK INTERNAL PARTAI GOLKAR : Besok, Kubu Agung dan Ical "Balapan" Daftar ke Kemenkum HAM

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yorrys Raweyai Jumpa pers Munas Partai Golkar, Sabtu (6/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Ancol versi Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) atau kubu Agung Laksono berupa ketua umum lengkap dengan susunan pengurus segera didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) untuk mendapatkan legitimasi, Senin (8/12/2014).

“Kita akan serahkan susunan pengurus baru ke Kemenkumham pada Senin. Terkait susunan pengurus itu gemuk atau tidak, terserah ketua umum baru yang terpilih,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Munas versi TPPG Yorrys Raweyai saat dihubungi Bisnis/JIBI, Minggu (7/12/2014).

Advertisement

Waktu penyampaian susunan pengurus Partai Golkar versi Munas Ancol itu diyakini bersamaan dengan jadwal DPP Parta Golkar versi Munas Bali atau kubu Aburizal Bakrie (Ical). Meski demikian, Yorrys Raweyai enggan menanggapi jadwal pendaftaran yang hampir pasti bersamaan itu.

Munas Golkar yang digelar oleh TPPG di Ancol, Jakarta Utara, ini merupakan bentuk ketidakpuasan sejumlah kader Golkar terhadap kepemimpinan Ical selama lima tahun belakangan. Menurut sejumlah kader, Ical tidak mampu mengemban visi dan misi Golkar sehingga membawa Golkar menuju jurang keterpurukan.

“Track record Ical mana ada yang bagus. Suara Golkar merosot dalam setiap pemilihan umum, baik di daerah maupun di tingkat nasional. Boro-boro mencalonkan kader menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014, calon wakil presiden saja tidak bisa,” tegas Zainuddin Amali, anggota TPPG.

Advertisement

Selain itu, papar Zainuddin, kepemimpinan Ical juga membuat Golkar terpental dari lingkar pemerintahan. Dalam agenda munas, lanjut Yorrys, sudah ada tiga calon yang akan bertanding menjadi ketua umum. Ketiganya adalah Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Agung Laksono. “Tata tertib pemilihan dan verifikasi ketua umum akan sedang dimatangkan,” katanya.

Menurutnya, ketiga calon sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan AD/RT a.l. ketiga calon sudah dinyatakan aktif selama lima tahun, berprestasi, serta memiliki dedikasi, loyalitas, dan totalitas dalam membangun partai. “Ketua Umum Partai Golkar yang sah akan dipilih melalui mekanisme munas pada Minggu malam.”

Dalam pemilihan Ketua Umum Golkar kali ini, Yorrys memastikan memenuhi kuorum. Sesuai dengan absensi, sudah ada sekitar 384 kader DPD I dan DPD II yang datang dari seluruh Tanah Air. “Dalam Munas Golkar, syarat kuorum hanya membutuhkan sekitar 275 suara saja.”

Advertisement

Selain kuorum sidang, Yorrys juga memastikan munas kali ini Golkar menyatakan tidak ada politik uang dalam pemilihan ketua umum. “Dana dari mana. Kita menyelenggarakan Munas Jakarta ini murni dari dana patungan kader yang peduli dengan Golkar.”

Sementara itu, politisi senior Partai Golkar dari ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Zainal Bintang, menyatakan tidak akan datang ke Munas Golkar Jakarta karena sudah datang di munas Bali. Padahal, awalnya Zainal Bintang masuk dalam TPPG karena berseberangan dengan Ical. “Namun karena saya tidak pernah diajak menyusun munas di Jakarta, ya saya datangi Munas Golkar di Bali.”

Meski demikian, Zainal membantah jika kedatangannya di Munas Bali untuk menyatakan dukungannya kepada Ical. “Di sana saya bertarung dengan Ical untuk memperebutkan kursi ketua umum meski akhirnya saya tidak mendapat suara. Saya hanya tidak ingin Golkar terbelah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif