Soloraya
Minggu, 7 Desember 2014 - 17:35 WIB

KECELAKAAN SRAGEN : Motor Macet di Rel, Remaja 14 Tahun Tewas Tersambar Kereta

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Dempul, Gemolong, Sragen, Asrop Hendrayanto, 14, tewas tertabrak kereta api pengangkut semen saat mengendarai sepeda motor, Sabtu (6/12/2014) siang.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, korban tertabrak kereta saat melintas di perlintasan Dempul yang memang tanpa palang pintu. Kejadian nahas itu terjadi jam 13.35 WIB. Saat itu korban yang mengendarai sepeda motor melintas saat kereta sudah dekat. Saat berada di perlintasan kereta, sepeda motor korban tak dapat bergerak.

Advertisement

Akibatnya, korban dan sepeda motornya terpental belasan meter akibat ditabrak kereta yang melaju kencang. Saat di lokasi kejadian korban masih bernyawa. Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, melalui Kapolsek Gemolong, AKP Edia Sutaata, saat dihubungi Solopos.com, mengkonfirmasi informasi tersebut.

“Saat di lokasi kejadian korban belum meninggal. Sehingga saat itu korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi setelah tiba di RS korban meninggal,” kata dia.

Kapolsek menjelaskan sesaat sebelum melintas jalur kereta, korban sudah diingatkan teman sekolahnya, Fandi Ardiansyah, 14. Tapi korban terus saja maju. “Teman korban sudah berteriak mengingatkan korban. Tapi korban terus berjalan. Hingga sepeda motornya terperosok dan tertabrak kereta dari arah utara,” ujar dia.

Advertisement

Edia Sutaata mengimbau para pelajar yang belum cukup umur supaya tidak nekat mengendarai sepeda motor ke sekolah. “Orang tua harus perhatian ini,” imbuh dia. Sedangkan Camat Gemolong, Samsuri, mengimbau warga supaya berhati-hati saat melintas di jalur kereta. Apalagi bila jalur tersebut tak berpalang pintu.

Selain di perlintasan Dempul, terdapat beberapa perlintasan lain yang juga tak berpalang pintu. “Apalagi anak-anak. Sebaiknya tidak lewat jalan itu,” seru dia. Seruan senada disampaikan Kasib Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo. Menurut dia intensitas kereta yang melintas di Kalijambe dan Gemolong memang kurang.

Tapi menurut dia. jalur kereta tetap menjadi titik rawan kecelakaan. Dia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di dekat jalur kereta bila tak begitu penting.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif