Soloraya
Minggu, 7 Desember 2014 - 05:50 WIB

ANGIN KENCANG SOLO : Angin Tumbangkan Pohon, Motor Pedagang Depok Tertimpa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan BPBD, DKP, RAPI, Linmas dan warga bergotong royong menyingkirkan pohon yang tumbang di sebelah selatan Taman Pasar Burung, Depok, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/12/2014). Pohon yang tumbang akibat hujan deras selama kurang lebih dua jam itu yang menimpa sepeda motor Honda Astrea Supra AD 3342 U. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sepeda motor Honda Supra berwarna hitam dengan pelat nomor AD 3342 U milik pedagang Taman Pasar Burung Depok rusak setelah tertimpa pohon tumbang di depan pasar setempat, Sabtu (6/12/2014). Pohon itu tumbang terempas angin kencang yang bertiup bersama an dengan hujan dua jam yang mengguyur Solo.

Informasi yang dihimbun Solopos.com di lokasi kejadian, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, hujan disertai angin kencang melanda Kota Solo. Tiupang angin yang kuat mampu menumbangkan salah satu pohon rindang di depan pasar tradisional yang menjual dagangan khas burung dan segala macam ikan hias tersebut. Akibatnya, satu unit sepeda motor milik pedagang setempat yang terparkir di halaman pasar tertimpa pohon tumbang tersebut.

Advertisement

“[Saat kejadian] saya baru berada di kios teman di bagian belakang [pasar]. Tapi saya mendapat SMS dari teman yang menanyakan di mana saya memarkir sepeda motor. Saat ditanya itu, saya sudah merasa paling sepeda motor saya kena [tertimpa pohon],” ujar Gunawan, 50, warga Kebonan, Sriwedari, saat ditemui di lokasi.

Tumbangnya pohon tersebut menjadi pusat perhatian pedagang dan pengunjung pasar yang berlokasi tak jauh dari Taman Balekambang tersebut. Pengelola pasar segera meminta bantuan kepada petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamananan untuk menyingkirkan pohon tumbang tersebut.

Dengan menggunakan bantuan mesin chain saw, pohon tumbang itu akhirnya berhasil disingkirkan. Jalannya evakuasi sepeda motor dengan gergaji mesin itu disaksikan oleh pedagang dan pengunjung pasar setempat.

Advertisement

unawan mengaku sudah mencoba meminta ganti rugi kepada lurah pasar setempat. Kendati demikian, lurah pasar menganggap kejadian itu sebagai bencana alam sehingga permintaan ganti rugi tersebut tidak bisa dipenuhi. “Kalau pun tidak ada [ganti rugi], saya juga tidak masalah,” paparnya.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif