Lifestyle
Sabtu, 6 Desember 2014 - 18:30 WIB

KULINER SOLO : Ada Juga Nasi Mandhi dan Bebek Sungkem di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasi Mandhi Lahm (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Marakez Cafe dan Teko Wedangan baru sebulan ini meramaikan khazanah kuliner Kota Solo. Sajiannya berbeda. Apa saja keistimewaannya?

Marakez Cafe di Jl. Untung Suropati No. 76, Pasar Kliwon, Solo memiliki menu dengan 12 hidangan utama khas Arab nan lezat karena kaya bumbu rempah dan daging. Salah satu sajian istimewa di kafe dengan suasana homy ini adalah Nasi Mandhi Lahm.

Advertisement

Menu ini terlihat cantik saat tersaji di piring. Nasi ini adalah nasi basmati yang berbentuk lonjong dengan taburan kismis. Sebagian nasi yang didatangkan dari Arab Saudi ini dilumuri kunyit dan ditaburkan sehingga warnanya kuning.

Seiris daging kambing atau lahm disembunyikan di dalam alumunium foil agar tetap hangat saat disantap. Garnish atau hiasan acar buah nanas, mentimun, irisan cabai, bawang merah, serta sambal tomat juga kian membuat segar menu itu.

Advertisement

Seiris daging kambing atau lahm disembunyikan di dalam alumunium foil agar tetap hangat saat disantap. Garnish atau hiasan acar buah nanas, mentimun, irisan cabai, bawang merah, serta sambal tomat juga kian membuat segar menu itu.

Rasa nasi basmati sangat gurih, mirip nasi liwet. Gurihnya bukan karena santan, melainkan dari rempah-rempah. Meskipun bentuknya lonjong dan pera (berbutir-butir, tidak pulen), nasi ini sangat lembut saat dikunyah.

Saat bungkus alumunium foil dibuka, aroma rempah dari daging kambing langsung menusuk hidung. Tekstur seratnya juga lembut dan tidak rusak. Tekstur daging ini sangat empuk karena sebelumnya sudah dimasak dalam oven dan sudah melalui proses grilling (dipanggang dalam api).

Advertisement

Kombinasi masing-masing bahan sangat seimbang dan tidak ada yang mendominasi. “Setelah dioven sebetulnya daging kambingnya sudah bisa disantap, tapi agar lebih empuk lagi hingga merasuk ke dalam, kami grill lagi biar lebih empuk. Daging kambing di tempat kami juga kandungan kolesterolnya rendah karena daging kambingnya langsung diolah dan tidak tersentuh air,” ujar Supervisor Marakez Cafe, Muhamad Ramli, saat ditemui Solopos.com, belum lama ini.

Seporsi Nasi Mandhi Lahm dihargai Rp30.000. Selain Nasi Mandhi Lahm, ada menu lain yang tak kalah nikmat, yakni Kambing Bakar. Ada tiga ukuran yang ditawarkan, yakni ukuran kecil dengan daging kambing seberat 250 gram, ukuran sedang (350 gram), dan ukuran besar (500 gram).

Daging kambing yang sudah dipanggang dalam oven dan grill langsung disajikan di piring dengan cocolan kecap manis dan acar. Untuk minuman, yang spesial dari kafe yang buka pada 22 Oktober 2014 itu yakni Choco Hazelnut. Lembutnya cokelat dan kacang hazelnut jadi paduan yang nikmat setelah menyantap makanan berempah dan daging. Choco Hazelnut harganya Rp15.000 per gelas.

Advertisement

Bebek-Ayam Sungkem
Sementara itu, Teko Wedangan yang dibuka pada 5 November lalu di Jl. Adisucipto, Solo, atau barat perempatan Fajar Indah, memiliki dua menu unik yang siap menggelitik lidah. Dua menu itu yakni Bebek Sungkem dan Ayam Sungkem.

Bebek Sungkem di Teko Wedangan ini diklaim rendah kolesterol karena kandungan lemak pada bebek sudah dihilangkan dengan cara dikukus. Saat disajikan, daging bebeknya masih hangat berselimut daun pisang. Namun aroma rempah dan daging bebek yang menyeruak membuat selera makan langsung bangkit.

Gurihnya daging bebek kukus dengan lumuran rempah-rempah ini begitu lezat ketika beradu dengan sambal bawang di mulut. Rahasia kenikmatan Bebek Sungkem bukan hanya terletak pada bumbu rempah, tapi juga pada cara mengolahnya.

Advertisement

Daging bebek terlebih dahulu dibumbui dengan aneka rempah, seperti ketumbar, bawang, serai, dan lainnya. Setelah itu, daging dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus di pelepah pisang sekitar tiga jam. Selama dikukus, lemak yang menempel pada daging bebek akan luruh.

Bebek Sungkem memiliki tekstur kenyal namun lembut. Tak sulit memisahkan daging dengan tulangnya. Satu porsi Bebek Sungkem atau Ayam Sungkem dihargai Rp20.000.

“Bebek Sungkem ini terinspirasi menu salah satu warung terkenal di Sampang, Madura,” ujar pengelola Teko Wedangan, Indra Setiawan.

Teh Teko hangat ini yang disajikan dengan teko blirik dan pemanis gula batu adalah pilihan yang tepat untuk menemani Bebek Sungkem atau Ayam Sungkem. Satu teko blirik bisa untuk dua gelas teh. Satu Teh Teko dihargai Rp5.000.

Salah satu pengunjung Teko Wedangan, Lily Hapsari, berpendapat Teh Teko itu tergolong istimewa karena rasanya sangat segar, agak sepat, dan kental. “Saya cocok dengan rasa tehnya. Cocok kalau dinikmati pas sore atau malam hari, apalagi kalau habis hujan,” terang Lily.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif