News
Jumat, 5 Desember 2014 - 12:20 WIB

PASIR MERAPI : Harga Bahan Bangunan Naik, Ini Strategi Pengembang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bangunan (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA-Associate Director Ciputra Agung Krisprimandoyo menjelaskan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak berpengaruh secara signifikan pada usaha di sektor properti yang dia bawahi. Meskipun kenaikan harga BBM hampir 30% dan bahan material mengalami kenaikan, hal itu bukan berarti biaya konstruksi meningkat tajam.

“Sebenarnya, kenaikan harga produksi sudah ditutupi oleh kenaikan harga rumah yang secara regular dilakukan dari bulan ke bulan,” ujarnya.

Advertisement

Saat ini, sambung Agung, pihaknya hanya menaikkan harga satu unit rumah antara 3%-5%. Namun, pada Januari 2015 harga perumahan kemungkinan naik mencapai 7%.

“Pengaruh kenaikan BBM kepada harga produksi rumah tidak terlalu signifikan sekitar 3-4 persen saja. Tanpa kenaikan harga BBM pun harga perumahan dengan sendirinya naik. Sebab, secara regular masing-masing pengembang memiliki target untuk menaikan harga,” jelas Agung.

Untuk menyiasati tingginya harga produksi, lanjut Agung, para pengembang umumnya melakukan kontrak dengan penyedia bahan bangunan selama satu tahun. Terutama untuk mengikat harga-harga material bangunan seperti besi, semen dan beberapa komponen pabrikan. Dengan pola seperti itu, pengembang tidak berpengaruh dengan kenaikan harga bahan bangunan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif