Soloraya
Jumat, 5 Desember 2014 - 08:45 WIB

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM : Biaya Membengkak, Awak Bus Kota di Solo Minta Tarif Angkutan Umum Dievaluasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus kota (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Paguyupan karyawan bus Kota Solo meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) segera mengevaluasi tarif angkutan umum di Solo.

Hal itu karena tarif angkuta yang diterapkan Pemkot saat ini masih belum bisa menutupi biaya operasional.

Advertisement

Ketua Paguyupan Karyawan Bus Kota Surakarta, Rohmat, mengatakan sejak pemerintah menaikkan premium bersubsidi dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter, Pemkot langsung membuat kebijakan penentuan tarif sementara bagi angkutan umum.

“Tarif sementara itu adalah untuk penumpang umum dari Rp3.000 menjadi Rp4.000, sedangkan pelajar dari Rp1.500 menjadi Rp2.000,” ujar Rohmat ketika dihubungi wartawan, Kamis (4/11/2014).

Dia mengatakan tarif sementara mulai berlaku sejak Kamis (20/11/2014) dan harus sudah dievaluasi satu pekan kemudian. Namun, hingga lewat satu pekan Dishubkominfo tak kunjung melakukan evaluasi.

Advertisement

Tarif angkuta yang sekarang diterapkan, kata dia, membuat angkuta kalah bersaing dengan Solo Batik Trans (BST).

“Dengan tarif sama sudah pasti penumpang lebih memilih BST. Kami meminta ada evaluasi,” jelas dia.

Rohmat mengatakan pelaksanaan tarif sementara angkuta di lapangan juga tidak maksimal. Misalnya tarif angkuta bagi pelajar Rp2.000, namun mereka hanya membayar Rp1.500.

Advertisement

Ditemui terpisah, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Sudrajat, mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi tarif angkuta.

“Kami tetap akan menampung semua masukan semua pihak setelah tarif sementara angkuta berjalan. Apakah tarif sementara ini perlu direvisi atau dipertahankan menunggu hasil evaluasi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif