Lifestyle
Kamis, 4 Desember 2014 - 00:40 WIB

Yuk, Berburu Bunga Amaryllis di Patuk Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukadi tengah memanen bunga amaryllis yang ia tanam di lahannya, Selasa (2/12/2014). Bunga ini hanya berbunga sekali dalam setahun. Amaryllis juga disebut sebagai bunga puspa Patuk. (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Bunga amaryllis tumbuh subur di Kecamatan Patuk Gunungkidul. Bahkan, bunga ini sudah menjadi bisnis sebagian warga. Setiap hari, petani bisa menjual hingga 500 pot amaryllis.

Salah satu petani bunga amaryllis Sukadi, 40, mengatakan, penduduk lokal menyebut bunga tersebut dengan nama bunga brambang mas. Menurut dia, secara alami bunga tersebut berbunga satu musim dalam setahun.

Advertisement

“Bunga mekar pada musim penghujan. Tiga minggu setelah musim hujan bunganya mekar. Bunga ini mulai mekar akhir November,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di ladang bunga miliknya, Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Selasa (2/12/2014).

Ia menjelaskan, bunga brambang mas ketika mekar bisa bertahan hingga 10 hari. Bunga ini banyak peminatnya. Dalam sehari, Sukadi bisa menjual sekitar 500 pot. Satu pot berisi enam tangkai bunga yang dihargai Rp5.000.

“Selain pembeli eceran, biasanya hotel juga beli dari sini untuk hiasan taman. Termasuk yang di Monumen Jogja Kembali [Monjali],” imbuh dia.

Advertisement

Menurut Sukadi, bunga tersebut sudah ada di lahan miliknya sejak 1974. Namun, ia baru menggeluti bisnis bunga sejak 2002. Awalnya, ada orang yang melihat bunga tersebut ketika mekar. Mereka yang lewat, tertarik kemudian meminta bunga itu kepada Sukadi.

“Lalu, saya coba menjualnya di tepi jalan. Ternyata, banyak yang berminat. Akhirnya, saya berjualan hingga sekarang,” imbuh dia.

Sukadi menanam bunga tersebut di lahan seluas 2.000 meter persegi. Ia membudidayakan bunga tersebut secara alami. Amaryllis bisa dibudidayakan untuk terus berbunga sepanjang tahun.

Advertisement

“Tapi, saya kesulitan untuk menyimpan bunga sebanyak ini agar tidak kena hujan,” ungkap dia.

Selain bunga berwarna orange, Sukadi juga membudidayakan bunga amaryllis berwarna merah, merah muda, dan putih. Sebenarnya dia ingin membudidayakan bunga amaryllis berwarna kuning. Namun, hingga kini ia masih kesulitan mendapatkan bibit.

“Untuk yang warna merah, merah muda, dan putih, satu batangnya saya jual dengan harga Rp50.000,” imbuh dia.
Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan, bunga amaryllis merupakan bunga khas Patuk. Bunga tersebut, mekar satu kali dalam satu tahun.

“Kami menyebutnya bunga puspa Patuk,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif