Soloraya
Kamis, 4 Desember 2014 - 15:27 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Hirup Gas Beracun, Warga Juwangi Boyolali Tewas di Dasar Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang warga Dukuh Kalitelawah RT 009/RW 003, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Boyolali, Ahmad Fauzi alias Subur, 35, tewas tenggelam di dasar sumur milik tetangganya, Suwarto, 35, Rabu (3/12/2014) siang.

“Kejadian sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu tim kami dapat kabar, kami langsung melakukan evakusi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suyitno, melalui Koordinator Tim SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Advertisement

Subur tenggelam di sumur dengan kedalaman sekitar 13 meter. Sedangkan kedalaman air di dalam sumur sekitar 5 meter dengan diameter 1 meter. Subur tewas lantaran terlalu lama mencium gas beracun di dalam sumur. Dalam proses evakuasi, Tim SAR menerjunkan penyelam yang mampu menjangkau korban di dasar sumur. “Evakuasi selesai sekitar pukul 16.30 WIB,” imbuh Yoyok, sapaannya.

Sementara itu, Kapolsek Juwangi, AKP Sutiyono, menjelaskan kejadian bermula saat Subur bersama Suwarto menguras sumur milik Suwarto, menggunakan mesin disel. Saat itu, diesel diletakan di dalam sumur. Lantaran air mulai berkurang, maka Subur bermaksud menyambung selang.

Saat menyambung selang itu, diduga Subur mengalami keracunan karena menghirup gas beracun di dalam sumur. Suwarto yang mengetahui kondisi Subur langsung turun dan berusaha menolong. “Suwarto berusaha menarik tangan Subur tetapi terlepas dan akhirnya Subur tenggelam ke dasar sumur,” jelas Kapolsek.

Advertisement

Berdasar catatan BPBD Boyolali, kecelakaan air hingga menimbulkan korban tewas sudah terjadi sebanyak empat kali dalam kurun waktu setahun terakhir. Dia mengimbau masyarakat yang akan menguras sumur harus memahami cara-cara yang aman agar tidak terjadi kecelakaan.

“Masyarakat harus paham alat-alat apa saja yang harus dipakai untuk pengamanan, tahu kondisi kedalaman sumur, dan kalau mau pakai diesel, harapannya dieselnya tetap di atas jangan di bawa turun.” Jika memungkinkan, kata dia, masyarakat menguras sumur dengan cara manual saja.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif