SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)
Solopos.com, KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten akan menggabung 14 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Klaten.
Saat ini, proses verifikasi sudah selesai dan hasilnya sudah diajukan ke Bupati untuk mendapatkan surat keputusan (SK).
“Hasilnya, kami ajukan pekan ini ke Pak Bupati untuk SK penetapannya. Selanjutnya, kami akan mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah itu dan masyarakat,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Klaten, Sudirno, Selasa (2/12/2014).
Dari data yang di Disdik Klaten, 14 SD tersebut tersebar di delapan kecamatan.
Jumlah terbanyak yakni di Kecamatan Tulung dengan tiga SD yakni SDN 2 Bono, SDN 1 Kemiri, dan SDN 2 Cokro.
Kemudian di Kecamatan Polanharjo dengan dua sekolah yakni di SDN 2 Sidoharjo dan SDN 2 Kranggan.
Selain itu, juga di wilayah Kecamatan Karanganom, Ceper, dan Karangdowo yang masing-masing ada dua sekolah.
Sedangkan lainnya ada satu sekolah di Kecamatan Juwiring, Trucuk, dan Kemalang.
Sudirno menambahkan penggabungan SD tersebut dilakukan karena beberapa latar belakang. Di antaranya kondisi siswa yang jumlahnya minim yakni kurang dari 10 anak.
Kemudian jarak sekolah yang berdekatan sehingga tidak efisien. “Ada beberapa latar belakang kami melakukan penggabungan sekolah. Tapi, intinya kami menggabung beberapa SD itu untuk efisiensi dan agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif,” tuturnya.
Sementara itu, terkait penggabungan SDN 3 Sumber di Trucuk, Camat Trucuk, Bambang Haryoko, mengatakan pengajuan regrouping tersebut sudah melalui proses panjang dengan masyarakat dan warga sekitar tentang potensinya.
Penggabungan itu, lanjut dia, merupakan jalan terakhir karena sekolah itu sudah tidak efektif untuk pembelajaran siswa.