News
Rabu, 3 Desember 2014 - 15:27 WIB

KASUS NARKOBA : Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN Rentan Dimanfaatkan Kartel Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Negara-negara di Asia Tenggara harus merapatkan barisan untuk meredam bisnis dan penyalahgunaan narkotika di tengah masyarakat ASEAN. Hal ini untuk mencegah bandar narkoba menjadi raja kawasan ini seperti di Amerika Selatan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan narkotika merupakan musuh bersama yang harus diberantas. Narkoba bukan hanya kejahatan yang melanggar hukum, tetapi seperti virus dan teroris.

Advertisement

“Masalah, narkoba bukan hanya soal keamanan?, tetapi sudah seperti virus dan teroris. Ini masalah kita bersama, sehingga kita perlu sama-sama memberantasnya,” ujarnya dalam pembukaan 3rd Asean Ministerial Meeting on Drug Matters, Rabu (3/12/2014).

Seperti virus dan teroris, lanjut Jusuf Kalla, peredaran narkotika tidak mengenal batas wilayah. Termasuk di tengah kawasan ASEAN yang pada 2015 akan menerapkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Tahun depan akan ada MEA, ini sangat rentan dan harus diantisipasi,” kata JK.

Menurutnya, ASEAN harus merumuskan strategi bersama untuk memberantas narkotika. Strategi bersama tersebut diharapkan dapat memberikan perlawanan terhadap mafia narkoba yang diakui sebagai bisnis level tinggi yang siap menempuh risiko apapun.

Advertisement

“Tujuan kita adalah melawan dan memperlemah dampaknya. Kita pasti tidak mau ASEAN jadi seperti Amerika Selatan yang membentuk kartel dan menginfeksi polisi, militer, dan pemerintahan,” imbuhnya.

Jusuf Kalla juga menggarisbawahi pentingnya menjaga areal perbatasan yang kerap menjadi pintu masuk narkotika ke Tanah Air. Apalagi, kawasan Asia Tenggara seolah tanpa batas seiring penerapan MEA 2015. Tak hanya itu, JK juga menekankan perlunya kerjasama dan sinkronisasi regulasi hukum dan perpajakan sehingga mafia narkotika di ASEAN dapat dilumpuhkan.

Acara AMMDM ini dihadiri oleh 11 delegasi dari negara-negara Asean, yakni Menteri Energi Brunei Mohammad Yasmin Umar, Wakil Ketua NACD Kamboja Kao Khondara, Kepala BNN Anang Iskandar, Kepala LCDC Laos Kau Chansina, Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Zahid Bin Hamidi, Deputi Menteri Dalam Negeri Myanmar Kyaw Zan Myint, dan.

Advertisement

Selain itu, Anggota Permanen DDB Filipina Rommel L. Garcia, Menteri Negara Dalam dan Luar Negeri Singapura Masagos Zulkifli, Menteri Keadilan Thailand Paiboon Kumchaya, Deputi Komisioner Polisi Vietnam Gen Do Kim Tuyen, dan Sekretaris Jenderal Asean Le Luing Minh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif