Jogja
Selasa, 2 Desember 2014 - 23:40 WIB

Ruang Laktasi di Gunungkidul Masih Terbatas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas merapikan ruangan laktasi atau pojok ASI (Air Susu Ibu) di kantor kelurahan Kerten, Laweyan, Solo, Jumat (20/12/2013). Pemkot Solo telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp 1 miliar untuk membangun puluhan ruang laktasi sebagai ruang khusus menyusui di berbagai area publik demi mengejar gelar Kota Layak Anak pada 2015 mendatang. (Dok/JIBI/Solopos

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ruangan khusus untuk ibu menyusui atau laktasi di Gunungkidul masih sangat minim. Berbagai fasilitas umum yang ada, mulai dari terminal, kantor pemerintahan hingga pasar belum dilengkapi ruangan itu.

Di sejumlah tempat mulai dari Terminal Dhaksinarga, Kantor Pemkab Gunungkidul, Pasar Argosari belum dilengkapi ruangan untuk menjaga privasi ibu dan anak itu. Umumnya, masyarakat juga tidak tahu jika tentang pentingnya keberadaan ruangan laktasi.

Advertisement

Salah seorang agen tiket bus di Terminal Dhaksinarga, Suharti mengaku tidak menahu tentang keberadaan ruangan itu. Sejak, pindah dari kawasan eks terminal lama beberapa tahun lalu, kondisi di Terminal Dhaksinarga sudah seperti saat ini.

“Tidak ada ruangan khusus. Yang ada hanya fasilitas berupa kamar mandi dan buang air, selebihnya tidak ada,” kata Suharti, Senin (22/12/2014).

Menurut dia, kebutuhan ruangan khusus ibu menyusui sangat penting, terutama untuk menjaga privasi saat melakukan aktivitas tersebut.

Advertisement

“Orang kan beda-beda, mungkin ada yang malu saat menyusui di tempat terbuka, tapi ada juga yang merasa biasa-biasa saja. Tapi, akan lebih baik kalau ruangan itu disediakan,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Ruang Menyusui
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif