News
Senin, 1 Desember 2014 - 11:20 WIB

MASALAH PENDIDIKAN INDONESIA : Antara Formalisme dan Materialisme

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bangunan sekolah (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA-Acep Iwan Saidi, pengamat pendidikan dari Institute Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan Indonesia memiliki masalah pendidikan yang kompleks, berbasis pada formalisme tetapi berhubungan timbal balik dengan materialisme, yakni menyikapi kebudayaan secara materialistik. Pada situasi itu, formalisme dan materialisme pendidikan bersambung dan menjadi pendukung berkembangnya budaya populer.

“Pendidikan kita hanya menyentuh permukaan. Tak ada pembentukan karakter maupun pencapaian kebahagiaan, yang mestiinya menjadi prestasi tertinggi belajar,” ungkapnya dalam diskusi sejumlah akademisi yang berlangsung di Universitas Sanata Dharma (USD), Jumat (28/11/2014).

Advertisement

Acep pun mengatakan, pergeseran orientasi pendidikan tinggi dari sistem pendidikan Eropa Continental ke sistem Amerika telah melahirkan pragmatisme, berbanding lurus dengan formalisme dan materialismeyang bertahan hingga sekarang.

“SKS merupakan produk formalisme dan materialisme pendidikan,” tegasnya.

Dari kondisi itu Acep merekomendasikan pendidikan seharusnya berbasis pada kebudayaan yang memiliki daya fleksibilitas dalam beradaptasi terhadap ruang dan waktu masa kini secara kreatif dan inovatif. Pendidikan harus berpijak pada masa lalu sebagai titik berangkat dan bergerak ke masa depan sebagai tujuan.
Pendidikan, lanjut dia, bukan hanya proses pembelajaran untuk mengetahui melainkan juga mengalami.

Advertisement

“Mengatasi persoalan pendidikan pun tak cukup dengan hanya mengubah secara tambal sulam hal-hal di permukaan seperti perubahan kurikulum, pelatihan guru, perbaikan infrastruktur, tapi harus dimulai dari pengubahan orientasi dan filosofinya,” papar Acep menjabarkan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif