Jateng
Senin, 1 Desember 2014 - 06:45 WIB

INVESTASI BODONG : OJK Ingatkan Masyarakat Bahaya Penipuan Investasi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, PURBALINGGA – Bisnis investasi bodong yang memberikan harapan tinggi telah menyasar ke masyarakat kelas bawah yang berpenghasilan rendah, kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto Farid Faletehan.

Advertisement

“Salah satu korbannya seorang tukang becak di Banjarnegara,” katanya saat kegiatan “Grebeg Pasar”, di Pasar Segamas, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (30/11/2014).

Menurut dia, tukang becak tersebut ditawari seseorang untuk berinvestasi sebesar Rp1 juta dan dalam dua bulan uangnya akan kembali sebesar Rp2 juta.

Advertisement

Menurut dia, tukang becak tersebut ditawari seseorang untuk berinvestasi sebesar Rp1 juta dan dalam dua bulan uangnya akan kembali sebesar Rp2 juta.

Oleh karena tertarik, kata dia, tukang becak itu akhirnya ikut investasi sebesar Rp1 juta.

“Dalam dua bulan, uangnya memang kembali sebesar Rp2 juta. Oleh karena yakin, dia kembali berinvestasi sebesar Rp4 juta hingga akhirnya dapat pengembalian Rp8 juta,” katanya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Akan tetapi setelah Rp70 juta dikumpulkan, lanjut dia, tidak ada pengembalian dari investasi tersebut dan uangnya tidak kembali.

“Sekarang dia stres. Waktu kami sosialisasi di Cilacap, ternyata hal itu juga ada. Jadi, kita diiming-imingi investasi dengan bunga yang tinggi namun dalam waktu singkat uang itu hangus,” katanya.

Selain itu, kata dia, sekarang muncul investasi dengan biaya murah yang menggunakan unsur agama di antaranya umrah yang menggunakan sistem “multi level marketing” (MLM).

Advertisement

Dalam hal ini, lanjut dia, sistem tersebut menyasar ke masyarakat untuk menawarkan umrah hanya dengan membayar biaya sebesar Rp3 juta-Rp5 juta.

Setelah membayar Rp5 juta, masyarakat yang telah menjadi peserta diminta untuk mencari 10 orang di bawahnya.

Menurut dia, korban investasi bodong berkedok umrah itu sudah cukup banyak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif