Soloraya
Senin, 1 Desember 2014 - 15:45 WIB

HIV/AIDS SOLO : Bantuan Global Fund akan Disetop, Pengidap HIV/AIDS Terancam Bayar Obat Sendiri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Kucuran dana hibah dari The Global Fund untuk penanganan dan pengendalian HIV/AIDS di Kota Solo akan dihentikan per Juli 2015 mendatang.

Hal itu membuat Komisi Pengendalian AIDS (KPA) Kota Solo ketir-ketir sebab ratusan penderita virus mematikan di wilayah Soloraya terancam membayar biaya pengobatan sendiri.

Advertisement

Pengelola Program KPA Solo, Tommy Prawoto, ketika dijumpai wartawan di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Senin (1/12/2014), mengatakan dana hibah The Global Fund yang merupakan Yayasan Peduli AIDS mengucurkan bantuan untuk berbagai pelaksanaan kegiatan penanganan dan pengendalian HIV/AIDS di wilayah Soloraya.

“Biaya obat untuk satu pasien penderita HIV/AIDS itu mencapai Rp600.000- Rp1 juta per bulannya. Nah kalau ini [hibah The Global Fund] dihentikan, nanti nasib pengobatan si penderita bagaimana. Kan selama ini dana obat banyak dari sana [The Global Fund]. Pasien bisa membayar sendiri kalau tidak diatasi,” kata dia.

Tommy berharap Pemkot bisa mengalokasikan anggaran lebih untuk mengganti dana hibah The Global Fund tersebut.

Advertisement

Tommy menyebutkan pada tahun ini Pemkot mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 juta untuk penanggulangan HIV/AIDS. Sedangkan 2015, pihaknya menyebutkan Pemkot akan menaikkan anggaran menjadi Rp300 juta.

“Jika nantinya Global Fund tidak lagi membantu, maka pembiayaan negara semakin berat. Kami berharap Pemkot bisa mengambil alih masalah ini,” pintanya.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Drg. Efi S. Pertiwi mengatakan akan mengajukan bantuan dana ke Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk anggaran penanggulangan HIV/AIDS.

Advertisement

Berdasarkan catatan DKK, Efi menyebutkan angka kasus HIV/AIDS selama 2005-2014 mencapai 1.417 kasus. Dengan jumlah angka kematian mencapai 426 kasus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif