Jogja
Minggu, 30 November 2014 - 17:15 WIB

Ratusan Atlet Mencoba Taklukkan Tebing di Pantai Siung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang peserta berusaha menaklukan tebing di Pantai Siung dalam kategori lead, Sabtu (29/11/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sebanyak 125 atlet panjat tebing se-Jawa dan Bali berlaga untuk menjadi yang terbaik dalam Indonesia Climbing Gathering di Pantai Siung 29-30 November 2014. Setiap peserta harus mengikuti dua kategori, yakni Lead putra-putri dan Bouldering putra-putri.

Ketua Panitia ICG Agus Fitriyanto mengatakan, lomba panjat tebing di Pantai Siung meruapakan agenda tahunan yang digelar sejak 2006 lalu. Acara tersebut terselenggara berkat kerja sama antara Dinas Pariwisata DIY, Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia DIY, dan Pengurus Cabang FPTI Gunungkidul.

Advertisement

Dia menjelaskan, lomba ini bertajuk regional Jawa-Bali. Namun, dalam kegiatan tersebut juga diikuti oleh salah satu climber dari luar negeri. “Awalnya memang tidak direncanakan, tapi saat melihat acara ini, dia tertarik untuk mengikuti,” ungkapnya, Sabtu (29/11/2014).

Lebih jauh dikatakan Agus, masing-masing peserta diwajibkan mengikuti dua kategori lomba yang dimainkan, yakni lead putra-putri dan bouldering putra-putri. Perbedaan mendasar dari kedua ketegori itu, untuk kelas lead peserta menggunakan peralatan untuk keamanan. Sedangkan untuk kelas bouldering, peserta memanjat tanpa menggunakan bantuan alat dan hanya ada matras di bawahnya sebagai pengaman.

Penilaiannya sendiri, lebih berdasarkan pada ketepatan, teknik memanjat dan peralatan yang digunakan. Namun, persyaratan utama, seluruh peserta harus bisa sampai di titik puncak. “Itu harus, karena sangat memengaruhi dalam penilaian,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang peserta Jasa Pramasta, 21, mengaku tertantang untuk mengikuti perlombaan itu. Dia pun rela datang jauh-jauh dari Bandung hanya untuk mencoba arena panjat tebing di Pantai Siung yang dikenal sebagai yang terbaik di Asia Tenggara itu.

“Saya ingin mencoba medan di sini. Ternyata sangat esktrim dan memberikan tantangan sendiri,” ungkap anggota Indonesia Climbing Expedition itu.

Menurut dia, untuk menaklukan medan agak sedikit gangguan. Sebab, sejak pagi hari wilayah Pantai Siung terus diguyur hujan, akibatnya membuat medan menjadi agak licin.

Advertisement

“Air yang merembes di sela-sela tebing membuat para peserta harus berhati-hati. Salah satu antisipasinya, harus sering-sering menggunakan tepung agar tangan tetap kering,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif