Solopos.com, SUKOHARJO—Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Beijing Automobile Intern Corp dan PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di kampus setempat, Sabtu (29/11/2014). UMS pun siap memproduksi mobil Esemka pada 2015 mendatang.
Rektor UMS, Bambang Setiaji, mengaku sudah menyiapkan lahan seluas empat hektare di Desa Gembongan, Kecamatan Kartasura untuk lahan pendirian perusahaan. Nantinya, perusahaan tersebut akan memproduksi mobil Esemka atas kerja sama ketiga belah pihak.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan UMS menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi mobil Esemka di tingkat universitas. Diharapkan pada 2015 perusahaan sudah bisa dibangun dan mulai memproduksi mobil nasional.
“Sebelum mulai memproduksi, kami akan berkunjung ke Beijing terlebih dahulu untuk melihat kondisi perusahaan tersebut,” katanya saat menggelar jumpa pers usai Seminar Rancang Bangun Mobil Nasional di gedung rektorat setempat, Sabtu (29/11/2014).
Dengan pendirian perusahaan di UMS tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa membangkitkan atmosfer industri otomotif di Indonesia, khususnya mobil nasional. Namun demikian, dia menilai pemerintah juga harus ikut andil membangkitkannya.
“Pemerintah harus memancing juga, misalnya dengan menggunakan mobil Esemka. Sebab, selama ini masyarakat masih ragu-ragu dalam memilih mobil nasional,” imbuhnya.
Praktik Mahasiswa
Sementara, dengan penandatanganan MoU tersebut, sambung Bambang, juga menguntungkan UMS karena mahasiswa bisa belajar langsung mengenai mobil nasional. Apalahi, UMS juga memiliki Prodi Teknik Mesin baik untuk jenjang S1 maupun sekolah vokasi.
UMS sendiri juga sudah lama dilibatkan melakukan riset terhadap mobil Esemka. “Pada 2010 lalu, kami juga sudah dilibatkan melakukan riset di SMK Muhammadiyah Borobudur,” paparnya.
Sementara, Kepala Humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi, menargetkan produksi sebanyak 500 unit mobil Esemka per titik di Jawa. Di Jawa sendiri ada sekitar 10 titik lokasi pembuatan mobil Esemka.
“Sampai saat ini, per titik produksi mobil Esemka bisa mencapai sepuluh unit. Dengan kerja sama ini kami harapkan ada peningkatan produksi hingga 500 unit mobil per bulan,” katanya kepada wartawan di lokasi, Sabtu.