SOLOPOS.COM - Prajurit dan Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melakukan kirab hari Pahlawan di Alun-alun Kidul, Sabtu (29/11/2014). Kirab tersebut mengusung foto-foto Raja-Raja dan Pangeran kerajaan Mataram yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO–Mengenalkan para pahlawan nasional bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tak harus dengan mendongeng atau menelusuri buku-buku sejarah di perpustakaan.
Salah satu cara pengenalan tersebut bisa dengan cara kirab. Sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia, Keraton Kasunanan Surakarta menggelar kirab dalam rangka Hari Pahlawan Nasional di kompleks keraton, Sabtu (29/11/2014).
Kirab dimulai dengan mengelilingi Alun-alun Kidul, lalu menuju ke Alun-alun Utara dan finish kembali ke Alun-alun Kidul.
Sejumlah sentana, abdi dalem dan ratusan anak-anak dan warga sekitar keraton, turut meramaikan kirab dengan mengenakan kostum prajurit keraton dan tokoh wayang.
Kirab tampak meriah dengan penampilan drum band dan iring-iringan kereta kuda. Sebagian warga berpakaian prajurit keraton membawa poster wajah para pahlawan yang juga para raja dan pangeran dari Kerajaan Mataram Islam.
Delapan raja dan pangeran yang dikenalkan oleh masyarakat yakni Sinuhun Kanjeng Sultan Agung Hanyokrokusumo, Hamengku Buwana I atau Pangeran Mangkubumi, Mangkunegara I atau Pangeran Samber Nyawa, Sri Susuhunan Paku Buwana, Pangeran Diponegoro, Sri Susuhunan Paku Buwana X, Sri Susuhunan Paku Buwana XII, dan Jenderal TNI Gusti Pangeran Haryo Adipati Djatikusumo.
Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger selaku koordinator kirab, mengatakan selama ini masih banyak masyarakat Solo yang belum mengenal siapa raja-raja Mataram.
Terlebih lagi mengenang jasa para pahlawan yang telah wafat tersebut. “Harapannya kita sebagai warga negara Indonesia tetap menjunjung tinggi jasa-jasa para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna,” kata Puger, Sabtu.