Jogja
Jumat, 28 November 2014 - 14:40 WIB

Puskesmas Banguntapan II Tangani Pasien ODHA

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL—Puskesmas Banguntapan II mengangani seorang pasien orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan delapan pasien metadon, sebutan untuk pasien terapi penyembuhan narkoba.

Bagian Administrasi Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dan Layanan Alat Suntik Steril (LASS) Puskesmas Banguntapan II, Ari Kris Sutanto, mengatakan penanganan pasien masih rutin berjalan.

Advertisement

“Dengan pemantauan yang rutin pula,” ujarnya, di ruang kerjanya, Kamis (27/11/2014).

Seorang pasien ODHA dan delapan pasien metadon bukan merupakan pasien keluarga dan rujukan penjangkau atau pendamping dari salah satu lembaga swadaya masyarakat.

Sejak membuka layanan LASS dan PTRM pada 2010, Puskesmas Banguntapan II telah menangani sekitar 20 pasien. Dari 20 pasien itu, banyak yang menjalani terapi tidak sampai tuntas.

Advertisement

“Menjadi hak pasien untuk menuntaskan masalahnya atau mau berhenti di tengah jalan,” ucap Ari.

Pasien terapi penyembuhan kecanduan narkoba selama ini diberikan obat jenis metadon yang bertujuan menghentikan ketergantungan secara bertahap.

Tahap demi tahap kadar narkoba untuk delapan pasien ini diberikan metadon dengan dosis yang terus diturunkan dibawah penanganan dokter Ratna Ikawati.

Advertisement

Satu pasien ODHA juga masih menjadi perhatian. Puskesmas awalnya mendapatkan dua pasien positif pengindap HIV/AIDS. Namun, belakangan satu pasien laki-laki juga putus di tengah jalan dan tinggal satu pasien laki-laki telah berkeluarga yang masih aktif menggunakan fasilitas layanan kesehatan ini.

Ari menambahkan dalam sebulan sekali pasien metadon dan ODHA ini dikumpulkan untuk mendapatkan berbagai layanan kesehatan, konsultasi dan pendampingan ketrampilan usaha produktif.

Malah belum lama ini pelatihan sablon kaus sudah diberikan Puskesmas dan Pemkab Bantul sebagai salah satu proses program rehabilitasi pasien agar memiliki usaha produktif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif