Jogja
Jumat, 28 November 2014 - 17:40 WIB

MUSIM HUJAN : Petani Mulai Kethar-kethir

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Musim hujan disambut petani dengan mulai menanam padi. Namun, warga mengkhawatirkan jeda hujan.

Salah satu petani, Marsilah mengatakan saat ini padi yang ia tanam sudah mulai tumbuh. Tingginya, sekitar 10 cm. Namun, ia khawatir akan ada jeda di musim hujan kali ini. Ia menjelaskan, jeda yang dimaksud yakni ada masanya hujan tidak turun untuk waktu yang lama.

Advertisement

“Jika ada jeda hujan, tanaman padi bisa mati. Semoga hujan tahun ini bagus,” ujar dia, Kamis (29/11/2014).

Namun, hal itu bisa disiasati dengan memanfaatkan aliran air dari sumur bor. Menurut dia, setiap jam, saat ini
dihargai Rp80.000. Itu artinya, Marsilah dan petani lain harus merogoh kocek cukup dalam. Berbeda dengan di daerah Mulusan, Kecamatan Paliyan. Salah satu petani, Sidik mengungkapkan, petani di Mulusan benar-benar mengandalkan hujan. Jika, hujan berhenti, maka padi yang ditanam akan mati.

“Mau menyirami pakai apa. Mau membeli air juga susah untuk membawanya ke ladang. Intinya ya pasrah,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif