Soloraya
Jumat, 28 November 2014 - 03:10 WIB

KECELAKAAN KLATEN : 10 Bulan, 740 Kasus Laka

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang berusaha untuk mengevakuasi truk Isuzu berplat nomor AD 1832 DD yang terguling di ruas Jalan Jogja-Solo, Desa/ Kecamatan Delanggu, Kamis (24/4/2014) pagi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN–Semakin banyaknya jumlah kendaraan di jalan raya yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ruas jalan membuat angka kecelakaan ikut meningkat.

Dari jumlah total kecelakaan di Klaten pada Januari hingga Oktober 2014 yakni 740 kejadian, korban dari kalangan karyawan swasta mendominasi dengan jumlah 403 orang.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Kasatlantas Polres Klaten, AKP Ari Trestiawan, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/11/2014). Menurutnya angka kecelakaan di Klaten cukup fluktuatif. Meskipun jumlah kejadian naik, tetapi jumlah korbannya turun.

“Dari data kami awal tahun hingga Oktober tahun ini, jumlah kecelakaan naik menjadi 740 kejadian dari tahun sebelumnya yakni 730 kejadian. Sedangkan korban meninggal dunia turun dari 41 orang menjadi 35 orang. Korban luka berat juga turun dari 86 orang menjadi 69 orang. Dan korban luka ringan turun dari 1.370 orang menjadi 1.329 orang,” katanya.

Ia menambahkan dari jumlah itu, korban kecelakaan didominasi karyawan swasta sebanyak 403 orang, disusul pelajar sebanyak 158 orang, lalu buruh sebanyak 54 orang. Sedangkan jenis kendaraan yang sering terlibat kecelakaan di Klaten, didominasi oleh sepeda motor.

Advertisement

Karyawan swasta menjadi peringkat teratas untuk jumlah korban kecelakaan. Kemudian pelajar dan buruh. Mayoritas yang terlibat kecelakaan adalah mereka yang memiliki mobilitas tinggi yang menggunakan sarana sepeda motor,” ujarnya.

Ari juga menyatakan ada dua waktu yang rawan kecelakaan yakni pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB yang didominasi para pelajar dan pekerja kantoran. Juga pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB saat jam pulang kantor.

“Tipe kecelakaan yang sering terjadi di Klaten adalah depan samping karena beberapa faktor. Seperti menyeberang jalan secara mendadak, melanggar kendaraan di depannya tanpa memperhitungkan jarak, dan berbelok mendadak,” tutur Ari.

Advertisement

Terkait tingginya kecelakaan di Klaten itu, di dalam Operasi Zebra Candi yang diadakan pada Selasa (26/11) hingga Selasa (9/12), pihaknya bakal menertibkan pelanggaran kasat mata yang menimbulkan fatalitas korban. Di antaranya tidak mengenakan helm saat berkendara, anak di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, dan menerobos lampu merah.

Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan di dalam Operasi Zebra Candi itu diharapkan tercipta ketertiban berlalu lintas di masyarakat.

“Kegiatan selama 14 hari diharapkan bisa menekan pelanggaran lalu lintas dan turunnya korban kecelakaan. Selain itu bisa mengajak masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan,” imbuh Langgeng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif