Jogja
Jumat, 28 November 2014 - 07:40 WIB

Demo Mahasiswa di Pertigaan UIN Jogja Ricuh Lagi, 3 Mahasiswa Terluka

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan aktifis dari Sekolah Bersama (SekBer) menyandera mobil box saat berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM, di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Sleman,Selasa (11/11). Mereka mendesak pemerintah membatalkan rencana kenaikkan harga BBM karena dinilai hanya menambah penderitaan rakyat khususnya rakyat miskin. (HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMAN – Demontrasi protes terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Jalan Laksda Adisutjipto, Depok, Sleman Kamis (27/11/2014) sore kembali ricuh. Tiga mahasiswa yang belum diketahui identitasnya terluka dalam aksi tersebut.

Pantauan Harianjogja.com, tidak kurang dari 500 mahasiswa melakukan aksi di pertigaan UIN Jogja sekitar pukul 14.45 WIB. Seperti biasa mereka secara bergantian melakukan orasi meneriakkan protes terhadap kepemimpinan presiden Jokowi.

Advertisement

Lebih dari sejam mereka memblokir jalan dari tiga arah. Akibatnya kemacetan panjang terjadi dari segala arah. Bahkan sejumlah jalan perkampungan seperti Papringan pun macet akibat dipenuhi pengguna jalan yang berupaya mencari jalur alternatif.

Selain berorasi mereka juga membakar ban bekas, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah mereka menggelar salat jenazah di depan keranda yang dipimpin oleh koordinator aksi yakni Zaenudin. Setelah itu massa membakar keranda itu di tengah jalan.

Para mahasiswa bersikeras agar jalan ditutup total. Kendati demikian karena banyak kendaraan henda melintas, petugas kepolisian meminta kepada mahasiswa agar tetap memberi jalan terutama bagi kendaraan roda dua dari arah barat ke timur.

Advertisement

Mahasiswa sempat memberhentikan pengendara roda dua. Beberapa diantaranya ada yang dilempari dengan gelas air mineral. Saat itulah petugas kepolisian berusaha membukakan akses jalan namun justru mahasiswa emosi dan kemudian terjadi keributan.

Ratusan mahasiswa dipukul mundur menggunakan gas air mata serta tembakan peringatan. Mereka pun berlari ke arah selatan menuju kampus UIN. Saat itu petugas kepolisian menangkap tiga mahasiswa.

Tetapi saat bersamaan ketiganya sempat menjadi bulan-bulanan sekelompok orang yang berpakaian preman hingga luka. “Ampun-ampun,” ucap mahasiswa tersebut.

Advertisement

Dua mahasiswa yang mengenakan jas almamater warna merah tersebut mengalami luka di bagian mulut dan lebam di kepala. Sedangkan satunya lagi yang tidak mengenakan jas juga mengalami luka di bagian mulut. Ketiganya yang ditangkap itu bukan termasuk koordinator aksi.

Setidaknya tiga kali petugas Sabhara Polres Sleman memukul mundur demonstran ke arah selatan. Massa aksi kemudian membalasnya dengan lemparan batu. Polisi juga mengerahkan mobil negosiator dengan posisi alat pemekik telinga dinyalakan. Saat kondisi kian ramai, petugas kepolisian dibantu warga sekitar lokasi demo yang merasa kesal. Warga pun sempat saling lempar dengan mahasiswa.

Saat situasi mulai sedikit mencair petugas Satlantas Polres Sleman membuka seluruh arus jalan. Akibatnya mahasiswa yang berhasil di pukul masuk ke dalam kampus pun tidak lagi melakukan aksi. Sekitar pukul 17.30 WIB massa membubarkan diri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif