News
Jumat, 28 November 2014 - 18:40 WIB

DAMPAK KENAIKAN BBM : Desember Pasar LCGC Diperkirakan Naik 10%

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perkenalan Ayla GT2 di Jakarta, Senin (8/9/2014). (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, JOGJA—Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akhir tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi diler mobil yang menjual low cost green car (LCGC). Pasalnya, kenaikan harga BBM akan memicu peralihan mobil dari berkapasitas mesin kecil ke besar.

Apalagi diprediksi, harga mobil akan dinaikkan pada Desember mendatang menyusul merangkaknya biaya transportasi dan produksi barang-barang sebagai dampak multiplier effect atau efek berantai harga BBM bersubsidi.

Advertisement

“Ya, kalau harga BBM naik, orang akan memilih kendaraan yang ber-cc kecil karena lebih irit. Maka, kami optimistis penjualan untuk LCGC naik 10 persen,” ujar Kepala Cabang Daihatsu Jalan Solo Jogja Vincentius Allen Budiono kepada Harianjogja.com, Kamis (27/11/2014).

Dia mencontohkan pengalaman kenaikan harga BBM pada 2005 silam. Saat itu, katanya, banyak konsumen yang beralih dari kendaraan ber-cc besar ke-cc kecil. Memang penjualan saat itu sempat turun satu bulan. Setelah itu, tren penjualan mobil cc kecil terus meningkat.

“Momen kenaikan harga BBM akhir tahun ini tepat, karena sebelum kenaikan harga 2015 konsumen akan membeli dulu kendaraan,” katanya.

Advertisement

Jagoan Daihatsu untuk segmen mobil LCGC adalah Ayla. Posisi penjualan Ayla di DIY menempati posisi kedua
setelah Toyota Agya. Pada September 2014 lalu tercatat penjualan Ayla sebanyak 60 unit.

“Orang akan cenderung memilih mobil baru dari pada mobil second. Apalagi dengan harga terjangkau Rp80
juta-Rp100 juta. Kenaikan suku bunga atau BI Rate sebesar 0,25 persen, saya rasa untuk kredit mobil tidak
berdampak signifikan,” katanya.

General Manager Sumber Baru Mobil Main Dealer Suzuki Gregorius Hendra mengaku optimistis kendaraan LCGC Suzuki Karimun Wagon tidak akan turun akibat kenaikan harga BBM. Selain dikenal irit, Karimun jelasnya masih menjadi andalan Suzuki untuk segmen LCGC.

Advertisement

“Setiap bulan rata-rata penjualan Kariun Wagon sebanyak 92 unit perbulan. Untuk segmen LCGC di DIY, kami menguasai 18%,” ujarnya.

Sales Manager PT Borobudur Oto Mobil main diler Mitsubishi Jogja Ramto juga dengan city car-nya, Mirage.
Menurutnya, mengusung konsep city car, Mirage memberikan penawaran berbeda dengan LCGC lainnya.

“Kualitas bahan yang membedakan. Memang harganya lebih tinggi sedikit dibandingkan LCGC karena kami
memiliki segmentasi sendiri. Apalagi Mirage terkenal irit,” kata Ramto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif