Jogja
Kamis, 27 November 2014 - 12:41 WIB

SEKATEN JOGJA : Kecewa, Pengusaha Batalkan Sewa Stan Premium

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang beragam wahana permainan pada arena Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2014 di Alun-alun Utara Yogyakarta, Selasa (18/11/2014). Panitia PMPS melarang pembuatan atap stand dari bahan seng, tidak boleh menggali untuk keperluan pemasangan wahana hiburan, tidak boleh melakukan perkerasan tanah dengan semen atau material lain, dan tidak diperkenankan membuat kamar mandi. Pengelola wahan permainan melakukan sejumlah modifikasi kontruksi dalam mendirikan wahana permainan agar tidak menyalahi aturan baru itu. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA – Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2014 belum dibuka, namun sejumlah pengusaha mengeluhkan stan di arena tersebut.

Bahkan, dua modul stan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2014 yang telah dipesan, dikembalikan lagi oleh pemesannya.

Advertisement

Salah satu dari modul stan yang dikembalikan tersebut merupakan stan premium di kaveling D berukuran lima kali delapan meter, di sebelah selatan.

Modul stan kedua berukuran dua koma lima kali empat meter. “Yang membatalkan pengusaha herbal dan aksesoris, dikembalikan pada Senin [24/11],” ujar Tuparman, tim pemanfaatan lahan PMPS 2014, Rabu (26/11/2014).

Alasan dikembalikannya modul stan tersebut lantaran berada di pojokan dan dianggap kurang strategis. Bagi calon pembeli lain yang berminat untuk memesan modul stan tersebut, dapat mendaftarkan diri ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Jogja.

Advertisement

Tuparman melanjutkan, sejumlah pengusaha memesan dua modul untuk satu stan. Yang disayangkan, aturan mengenai pembatalan pemesanan modul tidak terlalu ketat.

Pengusaha masih dapat membatalkan pemesanan asalkan uang muka belum masuk ke dalam kas daerah. Dalam kondisi tersebut, uang muka kembali seratus persen. Apabila sudah masuk ke dalam kas daerah, pembatalan pemesanan tidak diikuti dengan pengembalian uang pesanan.

Lelaki yang bekerja sebagai staf bidang pendaftaran dan pendataan Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan ini juga menyayangkan pengembalian modul stand.

Advertisement

“Karena sesungguhnya, masih ada pengusaha lain yang membutuhkan dan memesan modul,” tandasnya.

Ketua Forum Komunikasi Kawasan Alun-alun Utara Jogja, Muhammad Fuad mengatakan belum lakunya modul di sebelah selatan itu disebabkan lokasi tersebut tergenang air.

“Pasirnya belum merata, kami akan coba cari solusinya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif