Lifestyle
Kamis, 27 November 2014 - 05:40 WIB

HOBI TANAMAN HIAS : Bonsai, dari Hobi Bisa untuk Investasi...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aneka bonsai (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Menekuni hobi yang menghasilkan rupiah tentunya menjadi kepuasan tersendiri untuk setiap penghobi. Hal itulah yang saat ini sedang dijalani oleh Joko Winarso, seorang pembudidaya bonsai di daerah Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kecil tapi cantik, itulah kesan yang pasti melekat saat melihat tanaman hias nan eksotis itu. “Bonsai bukanlah sekadar tanaman yang dipelihara di dalam pot, melainkan sebuah seni membentuk pohon menjadi kerdil. Karena itulah beberapa bonsai harganya bisa selangit,” ungkap Joko.

Advertisement

“Selain sebuah seni membentuk pohon, bonsai itu hobi yang mencerminkan seluruh dimensi kehidupan manusia seperti religi, filosofi, mitologi, estetika dan ekonomi,” ujar Joko saat ditemui di rumah sekaligus kebun budi daya miliknya. Jumat (21/11/2014).

Saat ini koleksi bonsai milik Joko sudah beragam, ada berbagai macam bentuk dan gaya. Dirinya sudah memiliki sekitar 1.300 batang bonsai yang terdiri dari 35 jenis pohon. Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa kunci utama dalam memelihara bonsai adalah telaten.

Advertisement

Saat ini koleksi bonsai milik Joko sudah beragam, ada berbagai macam bentuk dan gaya. Dirinya sudah memiliki sekitar 1.300 batang bonsai yang terdiri dari 35 jenis pohon. Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa kunci utama dalam memelihara bonsai adalah telaten.

“Sampai saat ini saya sudah punya sekitar 1.300 bonsai, itu dari 35 jenis pohon, antara lain sawo kecik, azalea, kayu putih, jambu biji, dan beringin. Yang terpenting adalah telaten, kalau sudah telaten maka hasilnya juga bagus, harganya bisa jadi bagus juga,” ujar Joko.

Kampung Bonsai
Selain Joko, pembudidaya bonsai juga dapat ditemui di Kampung Bonsai, Mojosongo, Solo. Daromez Setiar Budi, ketua RT di Kampung Bonsai mengungkapkan bahwa sejak tahun 2009, setiap rumah di kampung itu diwajibkan untuk menanam bonsai. Selain mempercantik pemandangan desa, bonsai yang dibudidayakan juga mendongkrak perekonomian warga.

Advertisement

Dari hasil menanam bonsai, Daromez mengaku perekonomian warga yang sebelumnya tidak stabil karena merupakan warga relokasi, perlahan mulai pulih. Beberapa penghobi dari dalam dan luar kota sudah mulai mengenal dan datang ke Kampung Bonsai untuk membeli bibit maupun bonsai yang sudah jadi.

“Sudah beberapa penghobi bonsai yang datang ke sini untuk membeli bakal bonsai maupun bonsai yang sudah jadi. Keuntungannya  tentu dapat langsung dirasakan oleh warga,” ungkap Daromez.

Agus , salah satu warga di Kampung Bonsai yang ditemui Solopos.com menjelaskan bahwa keterampilan pembudidayaan bonsai sudah membuahkan hasil yang memuaskan. Dirinya juga mengaku sudah menjual beberapa bonsai dengan harga yang cukup tinggi.

Advertisement

“Beberapa bonsai yang saya pelihara sudah dipesan oleh penghobi. Di kampung ini harga bonsai mulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Tergantung pada usia dan jenis pohonnya juga,” ujar Agus.

Gaya Bonsai

Lebih lanjut Joko juga menjelaskan beberapa aliran gaya bonsai. Beberapa di antaranya adalah gaya mayogi, air terjun, cokang, niagari dan natural. Pria yang aktif sebagai sekretaris di PPBI Solo (Persatuan Pecinta Bonsai Indonesia) itu mengungkapkan bahwa saat ini gaya yang paling populer adalah gaya natural. Gaya natural merupakan gaya membentuk bonsai seakan-akan seperti kondisi aslinya di alam.

Advertisement

“Yang sedang populer saat ini adalah gaya natural. Maksudnya, pohon bonsai kita bentuk dengan sentuhan seperti bentuk aslinya apabila ada di alam. Gaya lain juga ada, bonsainya dibentuk sedikit miring itu namanya mayogi. Kalau yang akarnya kelihatan jatuh, namanya niagari,” ujar Joko.

Mengenai harga jual bonsai, Joko menjelaskan bahwa harga bonsai sangat beragam. Selain dari bentuk dan gaya, ukuran juga menjadi pertimbangan dalam menentukan harga jual bonsai.

”Untuk harga, sebenarnya tidak ada harga pasti antara bonsai satu dengan bonsai lainnya. Harga satu batang bonsai di kebun saya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp50 juta. Semuanya tergantung pada bentuk, gaya dan ukuran. Bahkan harga juga dapat ditentukan sesuka hati oleh si pemilik bonsai,” pungkas Joko. (Himawan Ulul/JIBI/Solopos.com)

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif