Jateng
Rabu, 26 November 2014 - 02:50 WIB

TARIF ANGKUTAN : Trans Semarang Klaim Tak Rugi Meski Tarif Tetap

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pengelola bus rapid transit (BRT) Trans Semarang memastikan tak bakal merugi meski tak menaikkan tarif seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Advertisement

“Ya, jelas ada kenaikan biaya operasional pastinya kalau [harga] BBM mengalami kenaikan,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Bambang Kuntarso seperti dikutip Antara, Selasa (25/11/2014).

Ia mengatakan kenaikan memang terjadi pada komponen biaya operasional kendaraan (BOK) untuk pembelian solar sebagai bahan bakar armada BRT Trans Semarang seiring kenaikan harga BBM.

Namun, kata dia, kekurangan pembiayaan komponen tersebut disubsidi dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 sehingga pengelola tidak harus memangkas komponen pelayanan.

Advertisement

“Begini, yang ditunjang APBD adalah kekurangan dari BOK. Jadi, semisal untuk pembelian solar sebanyak 10 liter yang dulunya hanya butuh Rp55 ribu. Per liternya masih Rp5.500,” katanya.

Dengan kenaikan harga BBM, kata dia, harga solar naik menjadi Rp7.500/liter sehingga BOK yang dibutuhkan untuk pembelian 10 liter solar menjadi Rp75 ribu, atau ada kekurangan Rp20 ribu.

“‘Lha’ kekurangan BOK itu yang ditunjang APBD. Jadi, tidak semuanya (BOK, red.). Alhamdulilah, kami bersyukur pemerintah kota memberikan perhatian terhadap kemajuan transportasi massal,” katanya.

Advertisement

Bambang mengatakan subsidi APBD 2015 untuk menambal kekurangan BOK Trans Semarang hanya berlangsung hingga periode September 2015, belum untuk periode Oktober 2015, dan seterusnya.

“Akan tetapi, kami tidak khawatir karena Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kota Semarang, red.) memastikan akan menganggarkan untuk periode Oktober 2015 dan seterusnya pada APBD perubahan,” katanya.

Perhatian dari Pemkot Semarang, kata dia, merupakan wujud keseriusan dari pemerintah setempat untuk memajukan BRT Trans Semarang sebagai angkutan massal dengan menarik minat masyarakat.

“Makanya, kami tetap pasang tarif seperti dulu. Yakni, Rp3.500/penumpang untuk kalangan umum dan untuk kalangan pelajar cukup Rp1.000/penumpang, dengan model tarif sekali jalan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif