Solopos.com, WONOGIRI – Kondisi cuaca yang tak menentu saat pergantian musim memicu kematian 35 ton ikan yang dibudidaya di keramba apung milik PT Aquafarm Nusantara di Waduk Gajah Mungkur (WGM)
Sebelumnya, ribuan ekor ikan mati pada pertengahan November lalu. Mayoritas ikan yang dibudidaya jenis nila dan patin. Kematian ikan di keramba apung WGM merupakan siklus tahunan saat pancaroba.
Seorang pengelola tepung ikan keramba apung WGM, Slamet, mengatakan ikan yang mati terdapat di 16 keramba apung milik PT Aquafarm Nusantara hanya dalam sehari.
“Air waduk menyusut kendati terjadi hujan sejak beberapa hari lalu. Imbasnya, kandungan oksigen di dalam air menipis,” katanya saat ditemui