Entertainment
Rabu, 26 November 2014 - 16:20 WIB

BAND INDIE JOGJA : Doggyhouse Gandeng Sangkakala Rilis DVD

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sangkakala (JIBI/Harian Jogja/dok Sangkakala)

Harianjogja.com, JOGJA—Grup band metal asal Bantul, Sangkakala, resmi merilis album dalam format digital video disc (DVD) mereka. Mengambil tajuk Moviemetalithicum, grup band yang beranggotakan Baron Kapulet Araruna (vokal), Ikbal Lubys (gitar), Rudy Atjeh (bas) dan Tatsoy (drum) ini merilis album setelah berhasil memikat DoggyHouse Records sebagai label yang memroduseri album DVD mereka.

Produser Doggyhouse Records Martinus menjelaskan, album Moviemetalithicum merupakan dokumentasi dari proses kreatif penggarapan album Sangkakala yang bertajuk sama pada 2013 lalu. Rencananya, DVD ini akan dirilis 500 keping dengan rincian 100 keping dalam format box set, sedangkan 400 keping lainnya dirilis dalam bentuk reguler.

Advertisement

“DVD ini disutradarai oleh Wowok Pambudi Wibowo [Wowok Erwe] dan akan dirilis akhir tahun ini,” ucapnya, Selasa (25/11/2014) siang.

Menurut Martinus, pihaknya menggandeng Sangkakala dengan alasan eksistensi Sangkakala sebagai salah satu band indie Jogja sudah tak perlu diragukan lagi. Dirinya melihat keseriusan Sangkakala untuk berkarya sesuai dengan idealisme mereka. Sangkakala sendiri dikenal sebagai band metal yang konsisten memainkan musik-musik bergenre metal di era 1980-an. “Inilah yang membuat kami merasa perlu menggandeng mereka [Sangkakala],” katanya.

Ia menjelaskan, sebelum eksis sebagai grup band metal, para personel Sangkakala mengawali karir bermusik mereka sebagai sound performance, fashion show, pesta kembang api dan seni rupa. Tak heran, kembang api nyaris tak pernah terlewatkan dalam setiap penampilan panggung mereka.

Advertisement

Kehadiran Sangkakala bukan hanya mengajak para pecinta rock untuk bernostalgia, tapi mereka juga hadir dengan lebih kreatif. Meski aransemen lagu dengan rajutan dengan gaya sound masa kini, namun aksi panggung dan fashion style mereka masih mengadopsi era glam-rock dalam konteks lokal. “Seperti gaya rambut mullet, sepatu hi-top dan legging
berwarna terang,” tutur Martinus.

Pada 2010, Sangkakala merilis mini album live berjudul Macanista yang didistribusikan gratis melalui netlabel Yes No Wave Music. Di dalamnya berisi lima lagu dan satu lagu versi karaoke.

Rekaman live diambil pada event seni rupa Jogja Biennale X, di mana Sangkakala merupakan salah satu seniman yang diundang dengan menggelar project seni lintas disiplin Macanista. Project ini terdiri atas beberapa workshop seperti glam-rock hairstyling, custom costume dan fans attribute berupa poster, flyer dan banner yang kemudian diakhiri dengan konser tunggal di Amphitheatre Taman Budaya Yogyakarta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif