Jateng
Rabu, 26 November 2014 - 04:50 WIB

AKSI PENCURIAN : Petugas PT KAI Tangkap 2 Bocah Pencuri Penambat Rel Kereta Api

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi rel kereta api. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, BANYUMAS – Dua pelajar salah satu madrasah tsanawiyah (MTs)di Desa Babakan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tertangkap tangan oleh petugas PT Kereta Api Indonesia saat sedang mencuri penambat rel KA di jalur III emplasemen Stasiun Karanggandul.

Advertisement

“Dua pelajar itu berinisial Fz,13, serta Rz,13, warga Desa Babakan. Mereka yang masih mengenakan seragam sekolah tertangkap tangan oleh petugas pada hari Senin (24/11/2014),” kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono, seperti dikutip Antara, Selasa (25/11/2014).

Menurut dia, penangkapan terhadap dua pelajar tersebut dilakukan saat Kepala Stasiun Karanggandul Hari Mulyawan melakukan pengintaian setelah menerima laporan mengenai hilangnya 29 buah penambat rel di jalur I, II, dan III emplasemen Stasiun Karanggandul.

Dalam hal ini, kata dia, aksi pencurian penambat rel dilakukan dua pelajar tersebut saat jam istirahat sekolah.

Advertisement

“Saat itu, Kepala Stasiun Karanggandul melihat dua pelajar tersebut menuju jalur KA dan berusaha melepas penambat rel dengan cara memukulnya menggunakan batu. Kedua pelajar tersebut segera diamankan dan diserahkan kepada Perwira Pembina Polisi Khusus Kereta Api Daop 5 Purwokerto,” katanya.

Ketika diinterogasi oleh Pabin Polsuska Daop 5 Purwokerto, kata dia, dua pelajar tersebut mengakui bahwa selama ini, mereka bersama enam rekannya, AM, PS, MP, MH, AF, dan SS yang melakukan pencurian penambat rel di Stasiun Karanggandul.

Aksi pencurian penambat rel di jalur ganda KA lintas Purwokerto-Prupuk yang berdekatan dengan lokasi MTs, lanjut dia, dilakukan para pelajar itu saat jam-jam istirahat dengan cara memukulnya menggunakan batu hingga terlepas.

Advertisement

“Berdasarkan pengakuan mereka, penambat rel hasil curian tersebut selanjutnya dijual dengan harga berkisar Rp1.500-Rp5.000 per buah kepada Rhm yang berprofesi sebagai pemecah batu dan Is yang berprofesi sebagai tukang rongsok. Uang hasil penjualan penambat rel itu mereka gunakan untuk jajan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dua pelajar yang tertangkap tangan mencuri penambat rel beserta enam rekannya yang diduga turut melakukan pencurian itu selanjutnya diserahkan ke Kepolisian Sektor Karanglewas untuk proses hukum lebih lanjut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif