Jogja
Selasa, 25 November 2014 - 05:40 WIB

SWASEMBADA PANGAN DALAM DUA TAHUN : DIY Diprediksi Alami Krisis Beras pada 2020

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Petani Panen Padi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani memperkirakan pada 2020 DIY akan mengalami krisis beras.

Menurut dia, ketahanan pangan DIY untuk saat ini tergolong aman. DIY, ujarnya, masih memiliki sekitar 450 ton stok beras yang tersebar di BKPP dan di 153 kelompok tani. Jumlah tersebut akan terperbaharui dengan datangnya musim panen.

Advertisement

Namun demikian, jelasnya, tingkat pertumbuhan penduduk DIY setiap tahun jauh melampaui pertumbuhan produksi padi dan beras. Dengan tingkat pertumbuhan yang tidak berimbang itu, lanjutnya, DIY berpeluang mengalami satu momen krisis pangan.

“Ada ketidakseimbangan antara grafik pertumbuhan penduduk dan grafik produksi beras. Grafik ini akan bertemu di satu titik. Ketika titik itu bertemu, artinya krisis pangan terjadi. Itu kami perkirakan terjadi pada 2020,” ujarnya.

Selain pertambahan penduduk, ujarnya, faktor lainnya juga turut memengaruhi percepatan potensi krisis pangan.

Advertisement

“Kami menghitung konsumen beras di DIY tidak saja rumah tangga tetapi juga non rumah tangga seperti wisatawan, hotel, restoran, rumah sakit, dan industri makanan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujarnya, pihaknya sedang berupaya melakukan program diversifikasi agar masyarakat dapat beralih dari beras ke jenis bahan pangan substitusi nonberas. Dengan program diversifikasi pangan, dia berharap titik kritis ketersediaan bahan pangan pokok di DIY dapat mundur.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif