Jogja
Selasa, 25 November 2014 - 22:40 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Sejak Akhir Agustus, Petani Tak Dapat Subsidi Benih

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Petani di Kabupaten Kulonprogo tidak mendapat subsidi benih dari pemerintah sejak akhir Agustus.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kulonprogo Tri Hidayatun di Kulonprogo, Selasa, mengatakan hal ini disebabkan PT Sang Hyang Seri sebagai pemenang tender benih, tidak mampu memenuhi alokasi pupuk di
Kulonprogo sebanyak 250 ton.

Advertisement

“Hingga akhir Agustus, PT Sang Hyang Seri (SHS) hanya mampu memenuhi alokasi sebanyak 84,3 ton. Artinya ada 165,7 ton tidak mampu dipenuhi oleh SHS,” kata Tri.

Ia mengatakan dampak dari gagalnya PT SHS memenuhi alokasi benih, petani Kulonprogo harus membeli benih sesuai mekanisme pasar bebas. Yakni harga ditentukan oleh jumlah ketersediaan dan permintaan.

Dia mengatakan harga benih padi bersubsidi berdasarkan harga eceren terendah (HET) Rp2200 per kilogram, tetapi dengan didasarkan mekanisme pasar bebas, maka petani harus membeli benih padi antara Rp7.500 hingga di atas Rp10.000 per kilogram.

Advertisement

“Petani bebas membeli benih di luar yang harganya ditentukan oleh mekanisme pasar. PT SHS juga telah membuat surat pernyataan tidak sanggup memenuhi kebutuhan benih petani,” katanya.

Produsen benih DIY Istugiana mengatakan harga benih satu kemasan berat lima kg harganya sekarang di atas Rp50.000 atau Rp10.000 per kg.

“Tingginya harga benih disebabkan permintaan banyak, sedangkan ketersedian semakin menipis,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan harga benih pada Agustus sebesar Rp38.000 atau Rp7.600 per kg. Namun, sejak awal September harga sudah tinggi hingga saat ini.

“Petani harus membeli benih di pasar bebas. Harga benih juga ditentukan mekanisme pasar,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif