News
Selasa, 25 November 2014 - 04:41 WIB

MUNAS PARTAI GOLKAR : Ricuh, Ical Enggan Temui Yorrys

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com, JAKARTA–Rapat pleno persiapan Munas IX Partai Golkar, Senin (24/11/2014) malam ricuh. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie enggan menemui mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai yang menggeruduk Rapat Pleno persiapan Munas IX di Kantor DPP Partai Golkar di Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Senin (24/11/2014) malam.

Sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara, Ical terlihat bersembunyi bersama loyalisnya seperti Idrus Marham, Syarief Cicip Sutarjo, Nurdin Halid, Titiek Soeharto, Tantowi Yahya, dan Theo L Sambuaga di dalam sebuah ruangan.

Advertisement

Tidak lama berselang, Ical tiba-tiba meninggalkan rapat pleno, tanpa mau berkomentar. Rapat pleno pun ditinggalkannya begitu saja.

Rapat pleno yang ditinggalkan Ical pun mendadak kisruh, sebagian peserta rapat pleno ingin rapat tetap dilanjutkan malam hari ini, meskipun tanpa kehadiran Ical.

Advertisement

Rapat pleno yang ditinggalkan Ical pun mendadak kisruh, sebagian peserta rapat pleno ingin rapat tetap dilanjutkan malam hari ini, meskipun tanpa kehadiran Ical.

Sebelumnya, puluhan massa yang mengaku berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) merangsek masuk ke dalam ruang rapat pleno DPP Partai Golkar. Mereka dipimpin oleh mantan Ketua Umum AMPG yang juga politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai.

“Masuk, masuk, masuk,” teriak beberapa massa sambil merangsek masuk pintu ruang rapat pleno.

Advertisement

Di dalam, massa yang mayoritas berperawakan orang Indonesia Timur, mengikuti perintah Yorrys. Mereka baru mau keluar setelah ada instruksi dari Yorrys. “Kita ingin selamatkan partai.”

Yorrys mengatakan pihaknya hanya ingin DPP Partai Golkar menyelesaikan persoalan secara demokratis sesuai dengan konstitusi. Namun faktanya kata dia, ada gelagat sekelompok orang di DPP untuk menggiring Golkar demi kepentingan pragmatis mereka.

“Mereka memaksa munas melalui rapimnas, dan melalui pleno sebelumnya. Munas bukan milik perorangan atau kelompok, tapi milik seluruh kader,” tegas Yorrys.

Advertisement

Dia menekankan kehadiran dirinya dan massa AMPG ke rapat pleno karena adanya desakan dari kader muda Golkar.

Yorrys mengatakan bahwa AMPG kecewa dengan adanya upaya memaksakan pelaksanaan munas 30 November di Bali, untuk memastikan terjadi aklamasi memilih kembali Aburizal sebagai ketua umum.

“Kami pesan ke pengurus, kalau masih dipaksakan munas 30 November, kita akan duduki kantor DPP dan minta pemerintah melalui kepolisian membatalkan munas itu,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif