Soloraya
Selasa, 25 November 2014 - 23:15 WIB

KISAH UNIK : Wah, Ada Kebun Bunga Bangkai di Klaten!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mulyono, warga Dukuh Muludan, Brangkal, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah bersama mahasiswa yang sedang praktik di desa setempat mengamati bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumahnya, Selasa (25/11/2014). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pekarangan rumah Mulyono, 51, warga RT 019/RW 010, Dukuh Muludan, Desa Brangkal, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah tiba-tiba berubah menjadi habitat bunga bangkai jenis suweg. Tanaman bernama ilmiah Amorphophallus titanium itu tumbuh liar di pekarangan seluas 200 meter persegi.

Bukan hanya satu tanaman, empat bunga bangkai sempat mekar di sekitar rumah Mulyono. Muncul pula puluhan kuncup yang disebut-sebut menjadi “embrio” tumbuhan suweg yang tumbuh subur di samping rumah.

Advertisement

Awalnya, Mulyono tak menyadari pekarangannya bakal menjadi “kebun” tanaman langka tersebut. Penemuannya bermula saat ia mencium bau tak sedap menyerupai bangkai manusia di pekarangan rumah.

Setelah menelusuri sumber bau, ia mendapati sebuah kuncup bunga di sekitar pepohonan yang ditanamnya. Bunga itu berkelopak warna merah dengan putik berwarna putih kekuningan.

Advertisement

Setelah menelusuri sumber bau, ia mendapati sebuah kuncup bunga di sekitar pepohonan yang ditanamnya. Bunga itu berkelopak warna merah dengan putik berwarna putih kekuningan.

“Orang bilang namanya bunga bangkai atau suweg. Kalau habis Maghrib baunya minta ampun,” tutur lelaki yang bekerja sebagai seorang terapis ini.

Ia memutuskan membabat bunga itu saat berumur hampir sebulan. Penyebabnya, banyak pasien Mulyono yang mual hingga muntah saat berobat di rumah.

Advertisement

Uniknya, usaha Mulyono untuk mengakhiri pertumbuhan bunga tersebut sia-sia. Tak berselang lama bunga bangkai yang lain muncul di pekarangan. Kini, di samping pohon srikaya. Ada pula yang tumbuh di dekat pagar rumah. Bunga tersebut kini berumur sekitar dua hingga tiga pekan.

“Sudah berbau tapi belum menyengat. Kalau mulai mengganggu ya dibabat lagi,” ujar dia.

Mulyono mengatakan penampakan bunga bangkai biasanya diiringi munculnya dedaunan dari pohon suweg. Ia pun menunjuk pekarangan samping rumah yang dipenuhi pohon suweg setinggi 10 cm hingga 1 meter. Pohon tersebut berwarna hijau dengan bercak putih di batangnya.

Advertisement

“Di sekitar bunga bangkai pasti muncul daun pohon suweg. Namun tidak semua kemunculan pohon suweg diikuti tumbuhnya bunga,” jelas dia.

Seorang warga Ceper, Budi, 30, mengaku sengaja mencari kediaman Mulyono untuk melihat langsung bentuk bunga bangkai. Selama ini, ia baru mengetahui tanaman tersebut lewat siaran televisi maupun media cetak.

“Ternyata bentuknya sama dengan yang ada di media. Hanya di sini ukurannya masih kecil,” ujar dia. Ia mengaku kaget saat disuguhi beberapa bunga dan pohon suweg yang tumbuh menyebar di halaman. “Seperti budi daya saja,” ujar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif