SOLOPOS.COM - Priyatmoko, 61, warga Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, membaca buku sambil menjalani perawatan cuci darah di Ruang Hemodialisa, RSUD Sleman, Sabtu (22/11/2014). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)
Harianjogja.com, SLEMAN- Sudah setahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman menyediakan fasilitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bagi pasien dan penunggu serta karyawan.
TBM RSUD Sleman memiliki sekitar 2.000 koleksi buku bacaan. Bahkan, rencananya tahun ini akan ditambah 2.000 buku lagi.
“Selama ini baik pasien maupun penunggu banyak yang membaca bukunya. Besok kalau bangunan RSUD yang baru selesai, kami sediakan ruang yang lebih besar,” ungkap Direktur RSUD Sleman, Joko Hastaryo.
TBM RSUD Sleman merupakan hasil kerja sama dengan TP PKK Sleman. “Kami ingin aktif mencerdaskan warga Sleman, walau hanya dengan menyediakan bacaan sederhana,” kata Kustini, usai menghadiri acara HUT RSUD Sleman ke-37, Sabtu (22/11/2014).
“Nantinya, kami harap bisa dimanfaatkan warga dan anak-anak sekolah di sekitar rumah sakit,” tambah istri Bupati Sleman, Sri Purnomo itu.
Desta Tri Rahmawati, pengelola TBM RSUD Sleman menunjukkan sebuah ruangan berukuran sekitar enam meter persegi yang berisi banyak buku. Interior ruangan itu pun dibuat berwarna-warni sehingga nyaman untuk membaca.
Desta mengatakan, setidaknya ada 30-50 orang yang meminjam buku per hari. “Pasien, penunggu, dan karyawan,” kata gadis berusia 18 tahun itu.
Selain di lantai dua dan ruang hemodialisa, ada satu rak buku lagi yang diletakkan di ruang tunggu poliklinik. “Yang di ruang tunggu, kami buka dari pagi sampai tengah hari. Kami berjaga di sana kalau ada yang mau membaca,” papar Desta.
“Nanti kalau siang, kami kunci lagi raknya karena kami meneruskan berjaga di sini [lantai dua],” imbuh Ibnu Saputra, 22, yang juga pengelola TBM RSUD Sleman.