Jateng
Senin, 24 November 2014 - 23:50 WIB

HARGA CABAI : Untuk Warga Semarang, Harga Cabai Diperkirakan Tetap Akan Mahal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Kota Klaten menunjukkan cabai rawit yang harganya saat ini meroket hingga Rp62.000/ Kg, Jumat (21/2/2014). Selain cabai rawit, harga sayuran juga melonjak pascahujan abu vulkanis Gunung Kelud. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Ilustrasi harga cabai.(JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng memprediksikan harga cabai masih tetap tinggi paling tidak hingga akhir tahun ini.

Advertisement

“Prediksi kami harga cabai masih terus tinggi mengingat jumlah pasokan yang berkurang karena saat ini bukan musim panen,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa tengah Listyati Purnama Rusdiana seperti dikutip Antara, Senin (24/11/2014).

Menurutnya, saat ini persediaan cabai yang ada di Jawa Tengah lebih banyak berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Bahkan, hampir semua komoditas cabai yang dijual di Pasar Johar tidak berasal dari Jawa Tengah.

“Oleh karena itu harga cabai masih tetap tinggi karena daerah penghasil cabai di Jateng mengalami penurunan jumlah panen di antaranya di Temanggung, Magelang, dan sejumlah wilayah di kawasan pantura,” katanya.

Advertisement

Menurutnya harga cabai dalam dua minggu terakhir ini masih berada di kisaran Rp50.000/kg, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp26.000-Rp29.000/kg.

Sementara itu, pihaknya memastikan kenaikan harga tersebut bukan karena kenaikan harga BBM. Kalaupun ada pengaruh BBM itu karena cabai yang berasal dari Jawa Timur mengalami kenaikan ongkos kirim, meski demikian kenaikan karena pengaruh BBM tidak terlalu besar Menurutnya, kenaikan bisa kembali terjadi pada jelang natal dan tahun baru mendatang dimana terjadi peningkatan konsumsi di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, dengan permintaan yang tinggi tersebut para pedagang dipastikan juga akan menyesuaikan dengan menaikkan harga.

Advertisement

“Ini tren yang biasa terjadi setiap tahun yaitu menjelang hari raya keagamaan permintaan akan semakin tinggi dan pedagang juga akan menyesuaikan dengan kenaikan harga,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif