Jogja
Senin, 24 November 2014 - 15:20 WIB

Cuci Darah di RSUD Sleman Kini Ditemani Buku Bacaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Priyatmoko, 61, warga Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, membaca buku sambil menjalani perawatan cuci darah di Ruang Hemodialisa, RSUD Sleman, Sabtu (22/11/2014). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Sudah setahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman menyediakan fasilitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bagi pasien dan penunggu serta karyawan. Seperti apa fasilitas itu, dan apa manfaatnya bagi masyarakat? Berikut laporan wartawan Harianjogja.com, Rima Sekarani I.N.

Priyatmoko diwajibkan menjalani cuci darah dua kali dalam sepekan. Dia harus menyisihkan waktu lebih dari empat jam demi perawatan rutin itu. “Biar tidak terasa terlalu lama, harus cari-cari kegiatan,” kata pria berusia 61 tahun itu.

Advertisement

Sebuah buku tentang antioksida alami dan radikal bebas menemani dia di Ruang Hemodialisa, RSUD Sleman, Sabtu (22/11/2014) pagi.

Buku itu dia dapat dari Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang sempat berkeliling menyosialisasikan TBM di RSUD Sleman.

Advertisement

Buku itu dia dapat dari Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang sempat berkeliling menyosialisasikan TBM di RSUD Sleman.

Sudah satu setengah tahun Priyatmoko bolak-balik ke RSUD Sleman untuk cuci darah. Tentu dia tahu bahwa ada dua rak berisi berbagai macam bacaan di depan pintu masuk Ruang Hemodialisa.

Keluarga sudah jarang menemani dia yang harus rutin cuci darah. Hari itu pun dia hanya diantar lalu dijemput lagi beberapa saat sebelum perawatan berakhir

Advertisement

Tidak jauh dari Priyatmoko, ada Sunarti yang sedang menemani suaminya cuci darah. Lebih dari Priyatmoko, suami Sunarti, bahkan sudah dua tahun rutin menjalani cuci darah.

Selama menunggu, Sunarti tidak selalu duduk di samping suaminya. “Seminggu dua kali. Kadang saya jalan-jalan ke sekitar rumah sakit. Kalau tidak ya baca koran, majalah, atau buku,” ucap perempuan 50 tahun tersebut.

Pagi itu, di tangan Sunarti ada buku resep makanan sehat. “Saya memang sukanya buku tentang makanan atau tanaman, yang banyak gambarnya juga,” kata warga Sumbersari, Moyudan itu.

Advertisement

Bersama Desta Tri Rahmawati, pengelola TBM RSUD Sleman, Harian Jogja menuju lantai dua. Desta menunjukkan sebuah ruangan berukuran sekitar enam meter persegi yang berisi banyak buku. Interior ruangan itu pun dibuat berwarna-warni sehingga nyaman untuk membaca.

Desta mengatakan, setidaknya ada 30-50 orang yang meminjam buku per hari. “Pasien, penunggu, dan karyawan,” kata gadis berusia 18 tahun itu.

TBM RSUD Sleman memiliki sekitar 2.000 koleksi buku bacaan. Bahkan, rencananya tahun ini akan ditambah 2.000 buku lagi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif