Solopos.com, SUKOHARJO-Sekitar 25 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi diSukoharjo dan Solo mengelar aksi di depan Mapolres Sukoharjo. Aksi ini sebagai buntut demo yang sempat ricuh yang mereka gelar Jumat (21/11/2014) malam.
“Kami menuntut Kapolres meminta maaf di depan kami. Selain itu kami juga menuntut Kapolres menindak tegas anggotanya yang telah memukuli rekan-rekan kami. Karena aksi kami kan menyuarakan keluhan rakyat dan polisi mestinya juga tahu protap, tidak anarkistis,” ujar salah satu koordinator lapangan, Isdi Ahmad Delarean ketika ditemui wartawan di sela-sela aksi, Senin (24/11/2014) petang.
Seperti diwartakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari sekitar 80 orang yang melakukan aksi di Jl. Jenderal Sudirman dekat kampus UnivetSukoharjo, Jumat (21/11) malam ditahan polisi.
Namun sumber mahasiswa dan polisi menyebut angka berbeda jumlah mahasiswa yang ditahan.
Salah satu koordinator lapangan (korlap) aksi, Anggun Hatta asal UMS menyebut ada enam orang temannya yang ditahan polisi.
Mereka antara lain Arif dari BEM Univet, Gufron, Bambang Y dan Ikhlas dari BEM UMS dan Salma dari BEM Staimus Surakarta serta satu lagi yang belum diketahui namanya. Namun Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai memastikan pihaknya menangkap empat mahasiswa untuk dimintai keterangan.
Lebih lanjut Isdi mengatakan, pihaknya juga mengembalikan uang dari Kapolres untuk biaya pengobatan rekan mereka yang dirawat di Rumah Sakit PKU Sukoharjo, karena terkena pukul dan tendangan petugas.
Isdi mengungkapkan uang koin tersebut diberikan sebagai simbol bahwa mahasiswa masih kuat membiayai sediri.
Namun dia mengakui jumlah yang dikembalikan tak sama dengan jumlah uang Kapolres untuk pengobatan. “Itu hanya simbolik dari mahasiswa saja,” ujar dia.