News
Senin, 24 November 2014 - 03:20 WIB

Belajar Agama Sejak Dini dengan Manasik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak 111 anak didik di TK dan Playgroup Primagama diajak melakukan manasik haji kecil di Sekolah
Tinggi Pertanahan Negara (STPN) Jogja, Sabtu (22/11/2014). Acara berlangsung dua jam dengan sangat meriah. 111 anak didik yang berasal dari lima kantor cabang TK Primagama sangat antusias melakukan latihan manasik haji.

Ketua pelaksana kegiatan Bunda Yuyun Susilowati mengungkapkan, tujuan penyelenggaraan manasik haji adalah memperkenalkan tata cara ibadah haji bagi anak-anak. Kegiatan semacam ini merupakan agenda rutin tahunan TK Primagama dalam upaya memberikan bekal dan motivasi anak didik mengenal lebih dalam rukun Islam kelima itu.

Advertisement

“Anak-anak melakukan tahapan-tahapan ibadah haji dengan tertib mulai dari latihan sewaktu di embarkasi, mengelilingi kabah, mencium hajar aswad, berlari kecil di Bukit Syafa dan Marwa hingga lempar jumrah. Meski terlihat lelah, tapi raut wajah anak-anak sangat senang. Mereka berpakaian serba putih seperti sedang menunaikan ibadah haji di Mekah,” ujar Yuyun kepada Harianjogja.com di sela-sela kegiatan.

Sementara Bunda Rieka Apriyani selaku Direktur dan Playgroup Primagama dalam kesempatan itu turut menuturkan, setiap anak punya hak memperoleh pendidikan agama sedini mungkin agar memiliki arah kehidupan yang jelas kelak. Menurut dia, kewajiban orangtua adalah memberikan kesempatan dan memfasilitasi serta mendorong anak-anak belajar agama sedini mungkin.

“Manasik haji merupakan cara menumbuhkan rasa keberagaman sedini mungkin,” paparnya.

Advertisement

Dalam manasik itu, miniatur Kabah, makam Ibrahim dan Hijr Ismail disesuaikan dengan lokasi. Saat anak-anak melakukan thawaf ada pembimbing yang memberikan instruksi tentang tata cara mengangkat tangan dan saat mencium hajar aswad. Instruktur juga membimbing saat anak-anak praktek berdoa di Multazam, maupun saat meminum air zam-zam. Setelah itu mereka melakukan praktek berlari-lari kecil dari Bukit Syafa ke Bukit  Marwa.

Saat praktek wukuf di Arrafah, anak-anak cukup mendengarkan khutbah.

Yani, 35, salah satu orangtua anak didik TK Primagama memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan manasik haji seperti ini.

Advertisement

“Dengan kegiatan semacam ini kami harapkan anak-anak punya motivasi kelak bisa menunaikan rukun Islam ini. Minimal saat ini mereka sudah punya modal pengetahuan tentang haji, jadi ketika sudah tiba waktunya untuk benar-benar naik haji nanti tidak perlu bingung tata caranya,” papar ibu rumah tangga asal Griya Taman Asri Sleman ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif