Soloraya
Minggu, 23 November 2014 - 03:00 WIB

Solo Bisa Jadi Kota Provokator Kreativitas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta kirab Solo Batik Carnival (SBC) VII berjalan di Stadion Sriwedari Solo, Minggu (22/6/2014). SBC VII mengambil tema Majestic Treasure yang mengangkat kekuatan motif-motif batik. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Kota Solo dikenal sebagai kota pertunjukkan sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu tak lepas dari banyaknya penyelenggaraan event pertunjukkan di kota pusat budaya ini. Sayangnya, kebersamaan antar pelaku industri kreatif di Kota Solo, dinilai kurang.

Hal itu mengemuka dalam Brainstorming Kreatif Masyarakat Solo di The Sunan Hotel, Solo, Sabtu (22/11/2014).

Advertisement

Performing Manager Teater Koma, Sari Majid mengungkapkan Kota Solo sebenarnya kota yang luar biasa dibandingkan semua kota provinsi yang ada di Indonesia.

Kota Solo memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang industri kreatif. Berbagai pertunjukkan yang digelar di Kota solo, selalu ramai penontonnya. “Yang enggak ada di Solo itu kebersamaannya,” jelasnya.

Advertisement

Kota Solo memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang industri kreatif. Berbagai pertunjukkan yang digelar di Kota solo, selalu ramai penontonnya. “Yang enggak ada di Solo itu kebersamaannya,” jelasnya.

Menurut Sari, ada kecenderungan para pelaku industri kreatif di Kota Solo, seolah berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, industri kreatif di Kota solo akan lebih berkembang jika pelakunya berjalan bersama-sama.

Ia berharap segera ada pemetaan industri kreatif di Kota Solo, lalu pembicaraan instens antar pelaku industri kreatif. “Duitnya sayang kalau jalan sendiri-sendiri. Kalau dipikirkan bersama, tentu hasilnya lebih baik,” katanya.

Advertisement

Tentu hal itu tidak akan terwujud jika pemerintah, pelaku industri kreatif dan pihak terkait lainnya, tidak duduk bersama membahas persoalan tersebut. “Kapan ya kita bisa duduk bareng, buat peta kegiatan bersama, membuat bargaining dengan pemerintah,” jelasnya.

Sari yakin Kota Solo bisa menjadi provokator kota lainnya di Indonesia jika seluruh komponen industri kreatif mau duduk bersama untuk Solo yang lebih baik.

Kota Solo bisa menjadi provokator jika Solo mampu menampilkan diri sebagai kota yang memiliki sesuatu yang adiluhung yaitu kebudayaan dan seni yang bernilai tinggi, tapi juga mampu membuat sesuatu yang kontemporer sehingga ke depan bisa dijual dan menghidupi.

Advertisement

Akibatnya, orang akan lebih senang datang ke Kota solo dibandingkan kota lainnya.

Ia mencontohkan jika nantinya disepakati Solo dijadikan kota desain misalnya, harus dipikirkan bagaimana mempertanggungjawabkan julukan Kota Solo sebagai kota desain. Hal itu bukan semata karena ingin mengdapatkan penghargaan atau diakui Unesco.

Senimas lawas, Prapto mengungkapkan pembicaraan soal kreataivitas di Kota Solo sebenarnya sering dilakukan, tapi entah mengapa realisasinya belum terwujud.

Advertisement

Menurutnya saat ini kegiatan di Kota solo lebih banyak mengejar masa yang datang banyak dengan kegiatan yang kelihatannya spektakuler. Ia pun berharap ada kebersamaan antar pelaku industri kreatif di Kota Solo.

Gotong Royong

Perancang ternana, Samuel Wattimena mengatakan Kota Solo akan semakin terkenal dan semakin maju jika pelaku industri kreatif mau memahami potensi Kota Solo itu sendiri. Selanjutnya, seluruh elemen terkait harus bergotong royong mengupayakan agar industri kreatif di Kota Solo semakin maju.

Komposer dan violis muda, Setyawan Jayantoro mengungkapkan sebagai pelaku industri kreatif, selama ini ia telah melanglangbuana ke berbagai negara untuk menunjukan kreativitasnya.

Namun justru di Kota Solo, ia belum mendapatkan respon yang positif. “Terus terang saya sudah tidak yakin dengan festival,” katanya.

Presiden Direktur PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi mengungkapkan Kota Solo sebenarnya kota yang nyaman untuk orang kreatif. Industri kreatif di Kota Solo sebenarnya sudah lama berjalan, tapi menurutnya belum semua diangkat ke permukaan. “Solopos menginginkan kekuatan yang sudah dimiliki bisa diangkat ke permukaan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif