Soloraya
Minggu, 23 November 2014 - 00:31 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Demo Mahasiswa Sukoharjo Ricuh: " Wajah Saya Kena Pukul Lalu Muntah Darah"

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa membezuk Muhammad Salma Abdul Aziz, di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Sukoharjo, Sabtu (22/11/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Demo mahasiswa di Sukoharjo, Jumat (21/11/2014) malam berakhir ricuh. Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai mengatakan meminta maaf kepada para mahasiswa.

Demo penolakan kenaikan BBM gabungan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi itu digelar di Jl. Jenderal Sudirman, Sukoharjo.

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari sekitar 80 orang yang melakukan aksi di Jl. Jenderal Sudirman dekat kampus Univet Sukoharjo, Jumat (21/11) malam ditahan polisi.

Namun sumber mahasiswa dan polisi menyebut angka berbeda jumlah mahasiswa yang ditahan.

Advertisement

Namun sumber mahasiswa dan polisi menyebut angka berbeda jumlah mahasiswa yang ditahan.

Secara terpisah satu dari empat mahasiswa yang ditangkap polisi pascabentrok dengan petugas kepolisian saat pembubaran aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM, Salma terpaksa mendapat perawatan intensif setelah terlibat bentrok dengan polisi saat berdemo di Jl. Jenderal Sudirman, tepatnya di Perempatan Univet, Sukoharjo, Jumat malam.

Salma menderita luka memar di bagian muka, diduga akibat kena pukul dan tendangan sepatu petugas ketika ketegangan memuncak.

Advertisement

Menurut dia, setelah wajahnya kena pukul kesadaran dirinya menurun menjadi setengah sadar.

Akhirnya dia bersama tiga mahasiswa lainnya, Al-ilklas Kurnia Salam, Ghufron dan Arif ditangkap dan dibawa ke Mapolres Sukoharjo untuk dimintai keterangan.

Namun setelah dilepas, Salma dilarikan ke RS karena menderita luka cukup serius.

Advertisement

“Saya sempat muntah tiga kali. Setelah saya di antar ke Univet, teman-teman membawa saya ke sini [RS PKU]. Di sini saya muntah darah,” papar dia.

Mahasiswa lainnya, Aditya Yoga Pratama menambahkan, pihaknya menyayangkan sikap polisi yang dinilai berlebihan.

Untuk itu pihaknya meminta Kapolres Sukoharjo meminta maaf kepada mahasiswa, utamanya korban pemukulan.

Advertisement

Pihaknya meminta keadilan yang sebenarnya harus ditegakkan. Guna mengawal kasus itu mahasiswa juga menggandeng pengacara M. Badrus Zaman untuk mencari keadilan.

Terkait hal itu Badrus yang kemarin ikut membesuk korban di RS mengatakan, dia ditunjuk mahasiswa sebagai pengacara yang akan mendampingi.

Karena dalam waktu dekat mereka berencana mengadukan kasus ini ke Polda. Terkait itu pihakya mengaku telah menyiapkan draf yang segera dikirim.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif